Terkait gas air mata, Syahduddi mengakui telah menembakan gas air mata. Soal jumlah berapa kali gas air mata ditembakkan, dia enggan menyebutkannya.
Namun, dia beralasan melontarkan gas air mata karena massa aksi telah menyerang petugas.
"Kami sudah memberikan himbauan secara persuasif namun mereka juga tidak mengindahkan maka kami tembakan gas air mata," katanya.
Sebaliknya, Syahduddi membantah telah melakukan kekerasan terhadap mahasiswa. Dia menyebut, hanya mendorong mereka. "Tidak ada kekerasan ke mahasiswa," ucapnya.
Dia menambahkan, pengamanan aksi tersebut melibat sebanyak 300 personel. Hasil pengamanan tersebut, tidak ada kerusakan di dalam area gedung Gubernuran maupun DPRD Jawa Tengah. "Tidak ada kerusakan. Saya lihat tadi pagarnya juga dalam kondisi baik," terangnya. (Iwn)