Diterangkan, dengan tekanan udara dan kelembaban yang lebih stabil berkisar antara 40–50 persen, lingkungan laboratorium menjadi lebih aman untuk memanipulasi sel telur, sperma, dan embrio.
Dinding dan pintu juga telah diganti dari bahan kayu ke fiber untuk menghindari potensi kontaminasi dan kelembaban berlebih.
Sehingga mendukung peningkatan keberhasilan layanan bayi tabung. Adanya perbaikan ini diharapkan dapat lebih lagi meningkatkan angka keberhasilan take home baby.
SMC RS Telogorejo juga menyiapkan laboratorium ini untuk menyambut teknologi terbaru di bidang fertilitas, salah satunya Time-Lapse Incubator, sebuah inkubator berteknologi tinggi yang memungkinkan pemantauan perkembangan embrio secara real-time tanpa perlu membuka inkubator atau mengganggu embrio.
“Teknologi ini memungkinkan kita melihat bagaimana perkembangan embrio dari menit ke menit. Ini akan membantu kami memilih embrio terbaik untuk transfer dan meningkatkan peluang kehamilan,” tambah dr Andrian. (*)