Ema pun ikut waswas dan trauma jika terjadi hal yang sama di masa mendatang.
"Namanya orangtua ya khawatir," jelasnya.
Di sisi lain, anaknya yang mendapat menu makan bergizi gratis di MAN Batang tidak ada masalah.
"Kalau anak saya yang di MAN menunya tidak masalah, sampai di rumah dimakan juga," jelasnya.
Bantahan dan Dugaan Pihak Penyedia
Sementara itu dari pihak manajemen penyedia Makanan Bergizi Gratis (MBG) Kecamatan Batang, Hasan menanggapi keluhan di media sosial tersebut.
Dia menyebut dari pihak sekolah tidak ada komplain terkait hal yang ramai di media sosial.
Pihaknya langsung berinisiatif mencari informasi anak-anak yang mengalami mual-mual itu.
Dari dinas juga sudah melakukan pemeriksaan, mengambil sampel makanan.
"Bisa jadi ada yang tidak suka dengan menu yang diberikan, mungkin aroma mi dengan bawang goreng."
"Kami instrospeksi diri, ke depan tidak akan menggunakan mi sebagai pengganti karbohidrat lagi," tuturnya.
Baca juga: Promosi Kreatif, Lomba Video Reels Liburan Lebaran Batang Angkat Potensi Lokal
Baca juga: Serunya Puluhan ASN Adu Keterampilan Mengemudi Meriahkan HUT ke-59 Kabupaten Batang
Dia bercerita kejadian terkait aroma makanan juga pernah terjadi sebelumnya.
"Ada juga cerita anak yang tidak suka ketika mencium aroma pisang, sehingga kami mengantisipasi pisang dengan dibungkus plastik," ucapnya.
Dia menyatakan bahwa selalu berusaha maksimal menyediakan menu makan bergizi gratis untuk para siswa.
Contohnya, selama Ramadan, pihaknya menyediakan susu tiap hari.