Bagi dia, putra daerah bisa masuk lembaga pendidikan tersebut adalah suatu kebanggaan tersendiri.
Baca juga: HIPMI Pati Janji Bikin UMKM Naik Kelas, Caranya Melalui Digitalisasi dan Penambahan Modal Usaha
Baca juga: Dakwah di Dunia Malam, Gus Miftah Sapa Ratusan Pemandu Karaoke di Pati
"Di Akpol kuota tiap tahun untuk Jawa Tengah hanya 15 anak."
"Separuhnya sudah diambil Kota Semarang, sisanya tinggal 7-8 anak diperebutkan 34 kabupaten/kota."
"Jadi sebuah kabupaten ada satu anak saja yang diterima Akpol, sudah luar biasa."
"Kalau dengan pola itu, ada yang diterima 2-3 atau bahkan lebih, akan membuat nama harum Kabupaten Pati," ungkap dia.
Sudewo bercita-cita, melalui program ini suatu saat jabatan Kapolri serta Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Laut, maupun Udara akan diisi putra-putra daerah asal Kabupaten Pati.
"Untuk mewujudkannya, harus ambil langkah dari sekarang," ucap dia.
Selain untuk memfasilitasi anak-anak potensial masuk Akpol dan Akmil, Sudewo juga bakal menggunakan dana CSR untuk memberikan beasiswa bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berasal dari keluarga kurang mampu.
"Saya bisa berikan beasiswa kepada mahasiswa yang kuliah di PTN yang dari keluarga kurang mampu, jalur UTBK dan prestasi."
"200 anak tiap bulan Rp1 juta."
"Yang miskin ekstrem Rp1,5 juta."
"Yang Kedokteran Rp2,5 juta."
"Itu dari uang-uang yang kami kumpulkan itu daripada penggunaannya tidak jelas," kata dia.
Sudewo menegaskan, pengelolaan dana CSR untuk pendidikan ini terjamin akuntabilitas dan transparansinya.
"Uang masuk berapa dan dari mana, penggunannya ke mana, akan diviralkan, dipertanggungjawabkan agar masyarakat tahu."