"Setelah beraksi di Pati, satu hari kemudian mereka sudah berada di Semarang," kata Rizal.
Dia menyayangkan perilaku sebagian masyarakat desa yang kewaspadaannya begitu longgar ketika melihat para bule itu.
Bahkan, menurut dia, malah banyak warga yang dengan bangga merekam video dan memotret bule-bule itu.
“Orang desa senang lihat bule, apalagi kalau diajak bicara."
"Tapi di balik itu semua ternyata ada tragedi."
"Banyak toko jadi korban,” tandas Rizal. (*)
Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan Iduladha Jumat 6 Juni 2025, Bagaimana Pemerintah dan NU?
Baca juga: Beli Sapi Kurban Bonus Kambing di Kendal, Harga Bervariasi Mulai Rp23 Juta
Baca juga: Dedy Yon: Rekomendasi DPRD Kota Tegal Bukan Sekadar Koreksi Kekurangan
Baca juga: Tekan Angka Kematian Stroke, RSUD Kajen Kenalkan NeuCare