"Saya naik motor, kerjasama dengan perangkat desa, dan berbekal data.
Kadang warga kaget saat saya datang," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (17/6/2025).
Tapi ia paham, tugasnya bukan sekadar mengingatkan.
Ia harus bisa membujuk dengan hati.
"Biasanya mereka luluh kalau ada anggota keluarga yang sakit.
Atau kalau anaknya mau masuk ASN, pasti buru-buru bayar," tambah Evi.
Tak jarang ia dimarahi.
Bahkan ada warga yang merasa tidak pernah punya tunggakan apapun soal JKN.
Tapi itu tidak membuatnya menyerah.
"Warga kadang belum kenal saya, mereka merasa tidak welcome.
Tapi saya tetap sabar.
Tugas saya bukan cuma menagih, tapi juga mengedukasi," ucapnya.
Tunggakan dan Tantangan
Sebagian besar peserta yang menunggak berasal dari BPJS kesehatan kelas 3.