TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Kondisi terkini siswi MAN 1 Tegal yang viral dikeluarkan dari sekolah karena memakai baju renang tidak sesuai standar sekolah.
Baju renang itu dipakai saat yang bersangkutan mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) cabang.
Pihak sekolah sendiri membantah hal tersebut.
Siswi dikembalikan ke orangtua bukan karena baju renang, melainkan ada persoalan lain.
Baca juga: Duduk Perkara Siswi MAN 1 Tegal Dikeluarkan Usai Ikuti Popda, Sekolah: Bukan Perkara Baju Renang
Ternyata MAN 1 Tegal punya tata tertib kedisiplinan yang ketat, jumlahnya mencapai 385 poin.
Ratusan tata tertib itu wajib dipatuhi dan bila melakukan sampai 250 poin pelanggaran maka sudah masuk dalam kategori pelanggaran berat.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tegal H.M. Aqsho menuturkan telah menindaklanjuti kabar yang sedang viral tersebut.
Pihaknya melakukan mitigasi datang langsung ke MAN 1 Tegal dan mengkonfirmasi kepada pihak sekolah.
Aqsho mengaku pihaknya sudah mengetahui kasus yang viral di beberapa akun media sosial seperti Facebook, Instagram terutama X.
"Dari hasil mitigasi yang kami lakukan pemberitaan yang viral ini tidak sepenuhnya benar. Pelaksanaan Popda Cabor renang ini pada tahun 2024 tepatnya semester 1 dan hal itu tidak ada kaitannya dengan pengeluaran atau pemindahan sekolah seperti kabar yang beredar," terang Aqsho.
Terkait kedisiplinan, Aqsho menyebut masing-masing sekolah memiliki tata tertib dan aturan tersendiri yang terbentuk dalam poin-poin.
Seperti di MAN 1 Tegal memiliki 385 poin tata tertib kedisiplinan yang wajib dipatuhi siswa-siswi.
"Siswi tetap naik kelas XII dan sampai sekarang masih proses karena yang bersangkutan statusnya juga masih di MAN 1 Tegal," kata Aqsho.
Orang Tua Tuntut Keadilan
Ditemui terpisah, orangtua siswi yang tidak mau disebutkan namanya ini bercerita imbas dari permasalahan yang viral anaknya berubah menjadi sosok lebih pendiam padahal sebelumnya sang anak dikenal aktif dan sangat ceria.
Bahkan kegiatan renang sejak pelaksanaan Popda tahun kemarin sudah tidak dilakukan lagi.