Berita Viral

Pergi dari Demak Setelah Viral, Dokter Hafiz: Nyidam Ketenangan Jiwa, Tidak Butuh Ketenaran

Penulis: Sof
Editor: M Syofri Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DOKTER KOLONG JEMBATAN - Suasana tempat tinggal Hafidz atau Kafid, seorang dokter spesialis THT yang kini hidup menjadi musafir di bawah kolong jembatan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. (Tribunjateng/Faizal M Affan)

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Seorang dokter spesialis THT memilih tinggal di kolong jembatan di Kabupaten Demak.

Namanya Hafiz, atau sering disebut Kafid.

Sosoknya kini dicari banyak orang.

Baca juga: Identitas Dokter THT Tinggal di Kolong Jembatan Demak Ternyata Punya Rumah Mewah di Semarang

Banyak rekan sejawat dokter dari Universitas Indonesia yang penasaran dan ingin mencoba membantunya.

Namun sejak viral, Hafiz pergi meninggalkan kolong jembatan tempatnya bernaung selama 9 tahun terakhir ini dan meninggalkan sepucuk surat di depan gubuknya.

Pesan tersebut diunggah di akun Youtube Sinau Hurip.

"20-07-2025

LIBUR BEBERAPA BULAN LAGI NYIDAM KETENANGAN JIWA, TIDAK BUTUH KETENARAN, KARNA HIDUP ADALAH PERJALAN DARI ALLAH MENUJU ALLAH"

Dalam pesan itu juga dibubuhkan nomor ponsel "082136764449"

Mas Adi, pemilik Youtube Sinau Hurip tak bisa menemui yang bersangkutan dan memberikan bantuan makanan dari pengikut subscribernya dari Taiwan.

"Padahal banyak yang mengontak saya dari rekan sejawat dan orang lain yang peduli ingin membantu," ujar dia, dalam tayangan yang diposting Rabu (30/7/2025).

Termasuk di antaranya seorang wanita yang mengontak lewat DM disebut-sebut punya hubungan khusus terakhir kali komunikasi pada 2023.

Wanita asal Sidoarjo itu, kata Adi, memberikan keterangan nama lengkapnya KH Hafiz Zurrohman.

Bahkan mereka sudah saling mengirimkan foto karena saat itu Hafiz berencana untuk melamar wanita idaman asal Sidoarjo tersebut.

Sosok Hafiz dikenal orang yang agamis, bahkan menyedekahkan bisyaroh saat ceramah.

Namun sedikitnya ada 3 informasi yang berbeda yang disampaikan kepada Adi dan kepada wanita asal Sidoarjo tersebut :

  1. Pengakuan awalnya anak tunggal, tetapi menyampaikan kepada teman wanitanya adalah enam bersaudara yang bekerja sebagai dokter.
  2. Pengakuan istrinya meninggal kecelakaan juga berbeda yang disampaikan justru istrinya meninggal saat sedang melahirkan.
  3. Pengakuan kuliah di UI, tetapi cerita kepada teman wanitanya kuliah di Jember sambil menjadi penyiar radio.

Cerita yang berbeda membuat banyak yang penasaran terkait kebenarannya kisah hidupnya hingga akhirnya mengasingkan diri ke kolong jembatan di Demak, Jawa Tengah.

Penelusuran Tribun Jateng

Di balik gemuruh arus Sungai Kalijajar dan riuh lalu lintas Jalan Sunan Kalijaga, tersimpan kisah seorang lelaki tua yang membuat warga dan warganet bertanya-tanya, siapa sebenarnya Kafid?

Warga sekitar mengenalnya sebagai Hafidz, tapi lebih sering dipanggil Kafid.

Sosok berambut putih gondrong ini bukan sekadar gelandangan biasa.

Menurut kabar yang beredar, ia dulunya adalah seorang dokter spesialis THT.

Bahkan, pendidikannya tak main-main, yakni lulusan Universitas Indonesia yang melanjutkan spesialisasi di Singapura, dan pernah membuka praktik di Jakarta.

Namun, semua itu berubah.

Kehidupan Kafid tiba-tiba berbalik arah ketika istrinya meninggal dalam sebuah kecelakaan.

Sang istri, yang berasal dari Indramayu, meninggal dunia saat hendak menyusulnya ke Jakarta.

Sejak itulah, Kafid menghilang dari dunia medis, dan muncul sebagai seorang penyendiri di kolong jembatan.

Untuk membuktikan cerita yang sudah terlanjur viral, tim TribunJateng.com mencoba menelusuri keberadaan Kafid.

Pada Senin, (28/7/2025), tim mencoba menyusuri kolong jembatan di dekat Bendung Kalijajar tempat yang disebut sebagai ‘rumah’ Kafid.

Namun nihil. Tak ada tanda-tanda kehadirannya.

Dua hari kemudian, Rabu (30/7/2025), tim kembali menyambangi lokasi. Kafid tetap tidak ada.

Namun seorang pria yang mengaku sebagai tetangganya bersedia bercerita. Ia enggan disebutkan namanya, namun tutur katanya lugas dan penuh detail.

"Benar, dia dulu dokter. Istrinya meninggal dalam kecelakaan waktu mau ke Jakarta. Sejak itu dia berubah," ujarnya. 

Ia juga membantah kabar bahwa Kafid memiliki anak. 

“Selama mereka menikah, tidak pernah punya anak,” tambahnya.

Dari penuturannya, diketahui bahwa Kafid sempat meminta petunjuk pada seorang guru spiritual di kawasan Makam Sunan Kalijaga.

Sang guru menyarankan agar Kafid meninggalkan profesinya dan menjalani kehidupan menyepi.

Konon, darah Sunan Kalijaga mengalir dalam tubuhnya.

Sudah sembilan tahun Kafid tinggal di kolong jembatan, tak jauh dari makam yang dikeramatkan itu.

Anehnya, di balik kehidupannya yang sederhana, pria tersebut menyimpan jejak kemewahan.

Tetangganya menyebut bahwa Kafid punya sebuah kawasan perumahan elit di Semarang, dan bahkan kapal tongkang di Kalimantan.

"Kadang dia dikirimi bahan makanan dan rokok satu slop dari penjaga rumahnya di Semarang," ucap si narasumber, sembari menyebut Kafid kadang diajak pergi oleh polisi atau TNI untuk alasan yang tidak diketahui.

Disebutkan pula bahwa Kafid berasal dari Jember, Jawa Timur.

Keluarganya di sana mengelola sebuah pondok pesantren.

Namun di Demak, hari-hari Kafid diisi dengan diam dan menyepi, dibantu oleh beberapa pihak yang bersimpati.

Berbekal petunjuk bahwa Kafid kerap ke makam Sunan Kalijaga, tim TribunJateng.com melanjutkan pencarian ke tempat suci tersebut.

Sebelum ke lokasi, mereka sempat bertemu Raden Edi Mursalien, ahli waris sekaligus juru kunci makam.

Ketika ditanya soal klaim keturunan Sunan Kalijaga, Edi tak membantah.

"Banyak yang mengaku keturunan. Mau yang tercatat atau tidak, saya tidak mempermasalahkan," ujarnya. 

Namun ia membantah bahwa yayasan makam memberi bantuan langsung pada Kafid. 

“Mungkin saja dia musafir yang kebagian rezeki dari para peziarah,” jelasnya.

Pencarian dilanjutkan ke Makam Pangeran Wijid II di Astana Gendok Kadilangu, hanya sekitar 100 meter dari makam utama.

Pedagang, tukang parkir, hingga musafir semua ditanyai, namun tak satu pun mengenal atau mengetahui keberadaan Kafid.

Hingga akhirnya, di tengah keputusasaan, tim melihat seorang pria tua tidur di bangku panjang dekat masjid makam.

Sosoknya sangat mirip Kafid. Harapan sempat membuncah.

Namun saat dibangunkan, pria itu memperkenalkan diri sebagai Joko, bukan Kafid yang selama ini dicari.

Pencarian pun diakhiri di Polsek Demak Kota. Tapi petugas pun tak mengenal sosok misterius itu.

Dan hingga hari ini, Kafid masih menjadi teka-teki.

Dokter yang meninggalkan jas putihnya demi ketenangan di bawah kolong jembatan, entah mencari pelarian, penebusan, atau justru kebebasan yang tak bisa diberikan dunia sebelumnya. (afn)

Baca juga: Kisah Hafiz, Dokter Spesialis THT Tinggal di Kolong Jembatan Demak Setelah Ibu, Istri dan Anak Tewas

Berita Terkini