TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA — Pencarian tiga pekerja proyek penguatan tebing Sungai Klawing yang hilang akibat diterjang banjir bandang di Sungai Klawing, Purbalingga terus dilakukan.
Namun, berdasarkan pantauan Tribunbanyumas.com, hingga siang hari ini belum ditemukan titik terang penemuan tiga pekerja tersebut.
Pihak keluarga pun hingga saat ini terus menantikan kabar ditemukannya tiga pekerja tersebut.
Salah satu keluarga pekerja atas nama Sarwoyo warga Penaruban Purbalingga, Sumiati, menyatakan hingga kini masih menunggu kabar saudaranya ditemukan.
Baca juga: Daftar Nama 3 Pekerja yang Hilang saat Banjir Bandang Melanda Sungai Klawing Purbalingga
Ia menyatakan, merasa terpukul atas kabar yang menimpa saudaranya.
Sehingga ia pun berkali-kali mengecek ke lokasi untuk melihat perkembangan pencarian.
"Iya, saya keluarganya, ini tadi ngelihat kesana belum ketemu. Kasian itu istri sama anaknya nangis terus, dari semalam enggak tidur," terangnya saat dijumpai Tribunbanyumas.com, di sekitar lokasi kejadian, Senin (4/8/2025).
Sumiati menjelaskan, awalnya Sarwoyo dan rekan-rekannya sudah bekerja sejak Minggu pagi di lokasi tersebut. Namun mendapat perintah untuk lembur.
"Sorenya dia sempat pulang ke rumah untuk makan, istrinya sempat bilang itu gak tau-tau nya suaminya kok ini makan banyak, terus suaminya pamit mau lembur gitu," ungkapnya.
Sumiati melanjutkan, awalnya Sarwoyo sempat diminta untuk tidak lembur oleh istrinya.
Namun karena merasa tidak enak dengan rekan-rekan pekerja yang lain, akhirnya Sarwoyo tetap berangkat lembur.
"Itu istri sempet nyuruh supaya jangan lembur, kasian kan udah kerja dari pagi, terus cuaca sore itu juga mendung banget,"
"Nggak biasanya juga ada lembur, baru ini disuruh lembur. Tapi kan dia gak enak sama pekerja yang lain, masa yang lain kerja dia enggak, jadinya dia tetap berangkat," ujarnya.
Ia menyatakan Sarwoyo memiliki seorang istri dan dua anak , kini mereka sangat berharap agar Sarwoyo dapat segera ditemukan.
Lebih lanjut, Sumiati juga mengungkap Sarwoyo masih satu kerabat dengan Muhyadi warga Penaruban yang kini juga masih dinyatakan hilang.