Kesedihannya membuatnya sakit.
Dia berhenti bernyanyi sama sekali.
“Mengapa burung kesayangan saya berhenti berkicau? Apakah dia sakit?” raja bertanya pada penjaga.
“Yang Mulia, saya tidak tahu persis penyebabnya. Saya sudah memberinya banyak makanan enak dan merawatnya dengan hati-hati, tapi dia tetap diam, ” jawab penjaga.
Raja sangat sedih mendengar penjelasan penjaga itu.
Sementara itu, di kandang emasnya, raja parkit mulai memikirkan cara untuk melarikan diri. Dia mendapat ide.
“Saya akan berpura-pura mati seperti yang pernah saya lakukan sebelumnya,” katanya dalam hati.
Keesokan paginya dia mulai melakukan rencananya dan membayangkan bisa terbang dengan bebas.
Penjaga istana yang melihat kondisi raja parkit mendatangi raja untuk menyampaikan kabar buruk tersebut.
Raja sangat sedih mendengar kabar tersebut, karena suara burung parkit yang indah sudah tidak terdengar lagi.
Untuk mengungkapkan rasa cintanya pada raja parkit, raja menyuruh pengawalnya menggali kuburan untuk parkit yang mati.
Upacara penguburan akan dilaksanakan dengan tradisi kerajaan pada keesokan paginya.
Parkit kemudian dikeluarkan dari kandang emas.
Semua orang mengira dia telah mati.
Tiba-tiba, raja parkit terbang dengan cepat dan tinggi di langit.
Semua orang heran melihatnya, karena mereka mengira dia sudah mati.
(*)