Kesuksesan ini tak lepas dari kuatnya kolaborasi lintas sektor. Pembuatan kostum dan penyelenggaraan WNFC didukung oleh berbagai pihak.
Termasuk RSUD KRT Setjonegoro, Dinas Kesehatan Wonosobo, Bank Wonosobo, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo, serta PT. Tambi Wonosobo.
Sinergi antara komunitas kreatif, institusi, dan pemerintah daerah menjadi bukti bahwa pelestarian budaya bisa berjalan berdampingan dengan inovasi.
Wonosobo bukan sekadar tampil, tetapi mempersembahkan warisan dan identitas dalam bentuk paling artistik.
Melalui ajang seperti JFC dan WACI, langkah-langkah strategis dalam mempromosikan budaya lokal terus didorong agar tidak hanya dikenal, tetapi juga dihargai di panggung nasional maupun internasional.
Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, saat membuka WACI 2025 menyampaikan rasa bangganya melihat semangat dan kreativitas daerah-daerah Indonesia dalam mempersembahkan kekayaan budayanya.
“Keren banget JFC! Saya terinspirasi, semoga setiap kabupaten/kota di Indonesia bisa menggelar karnaval sekelas ini.
WACI bukan hanya pertunjukan, tapi adalah catwalk identitas bangsa, menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia adalah negeri berjuta warna, berjuta warisan, dan berjuta potensi,” ungkapnya.
Menurut Zita, keberagaman budaya ditampilkan melalui busana dengan bentuk yang mempesona dalam WACI, sehingga pariwisata dan budaya ditampilkan dengan penuh kebanggaan. (ima)