Selain menyasar pelajar juga ibu menyusui dan ibu hamil.
"Terkait menu ada bagiannya sendiri yaitu ahli gizi, sedangkan kami dari program kesling mengurus yang berkaitan dengan pengawasan pangan, pelatihan sertifikasi keamanan pangan siap saji, IKL dan pengurusan perizinan SLHS," ujar Sarmanah.
Lewat kegiatan pelatihan ini juga sebagai upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal untuk memastikan keamanan pengelolaan pangan program makan bergizi gratis agar manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat khususnya anak-anak, ibu hamil dan menyusui.
Pengelolaan makanan siap saji dikatakan Sarmanah cukup banyak seperti pemilihan bahan baku harus sesuai standar, bagaimana penyimpanan makanan mentah, matang, kering dan basah.
Kemudian cara pengolahan makanan menggunakan alat pengaman atau tidak, cuci tangan atau tidak, termasuk kesesuaian suhu penyimpanan, sampai proses distribusi sudah sesuai standar atau belum.
"Jangan sampai maksudnya untuk memberikan gizi kepada anak-anak, ibu hamil dan menyusui tapi malah membuat sakit karena ada pengelolaan yang kurang benar atau tidak tepat.
Salah satu usaha Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal melalui pelatihan keamanan pangan siap saji untuk SPPG atau penjamah makanan," tutup Sarmanah. (dta)