Berita Banyumas
Kisah Lansia Banyumas Bertahan Hidup dari Mengais Gabah yang Tersisa di Sawah: Buat Makan
Langkah Risah (67) terhenti di antara hamparan jerami yang mengering di bawah terik matahari Desa Pegalongan
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
Kadang pulang cuma bawa dua kilo," katanya, Senin (8/9/2025).
Gabah-gabah itu ia kumpulkan di rumah.
Setelah cukup banyak, ia jemur di halaman, lalu, digiling menjadi beras.
Bukan untuk dijual, melainkan untuk makan sehari-hari.
Di rumah, Risah tinggal bersama satu anak dan dua cucu.
Mereka semua menggantungkan dapur dari gabah-gabah sisa yang ia kumpulkan dengan tangan tuanya.
Ketika tak ada panen, Risah tak lantas beristirahat.
Ia menjadi buruh tani di ladang orang.
Terkadang mencangkul lahan, menanam singkong atau palawija.
Tapi hasil dari menanam singkong pun harus menunggu enam bulan panen.
Dari lahan garapan 400 meter persegi, ia hanya mengantongi sekitar Rp200 ribu itulah hasil jual singkong dengan harga Rp 2.000 per kilogram di tingkat petani.
Apabila mencangkul lahan orang, ia menerima Rp60 ribu untuk lima jam kerja.
Bila bekerja menanam padi dari pagi hingga sore, ia dibayar Rp100 ribu.
Semua itu dikumpulkan dengan sabar dan peluh, demi menyambung hidup hari demi hari.
"Kalau orang lain bisa istirahat di umur segini, saya masih kerja.
Tingginya Gaji Anggota DPRD Banyumas Capai 19 Kali UMK, Ini Kata Pakar Kebijakan Publik Unsoed |
![]() |
---|
Begini Cara Anggota DPRD Banyumas Laporkan Kinerjanya ke Publik |
![]() |
---|
Ratusan Peserta Ikut Semarakan Muslim Fun Run 5K di Al Irsyad Purwokerto |
![]() |
---|
Serunya Siswa Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto Bermain Engklek hingga Egrang |
![]() |
---|
FIX, Festival Lampion di Purwokerto Ditunda, Begini Nasib 3.000 Tiket yang Sudah Terjual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.