Tribunjateng Hari ini
Kurator Jual Murah Moro Purwokerto, Mengapa Belum Berhasil Gaet Investor?
Kurator Moro Purwokerto menjual murah gedung 4 lantai tersebut dengan harga di bawah NJOP, namun hingga kini belum ada investor yang membeli.
Penulis: Yayan | Editor: M Syofri Kurniawan
- Moro Purwokerto sudah dua tahun ditawarkan dan kini dijual Rp 205 miliar, yang merupakan harga di bawah NJOP, namun belum ada investor yang deal.
- Sambil menunggu pembeli, gedung disewakan untuk penyelenggaraan Jateng Fair selama tiga bulan, termasuk dilakukan peremajaan gedung oleh penyewa.
- Lippo Group dan Nusantara Group pernah meninjau langsung dan bernegosiasi untuk membeli Moro Purwokerto, namun sampai sekarang belum ada keputusan final.
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Kurator pailit PT Bamas Satria Perkasa (BSP) menjual Moro Purwokerto di bawah harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) demi menggaet investor. Namun, upaya menjual Moro Purwokerto hingga kini masih belum menemui titik terang.
Sejak Moro Purwokerto ditawarkan dua tahun lalu, belum ada satu pun investor yang mencapai kata sepakat. Padahal, harga pusat perbelanjaan yang pernah menjadi ikon Banyumas itu sudah diturunkan.
Semula, penjualan Moro Purwokerto dibuka dengan harga Rp 279,5 miliar, namun kini ditawarkan di kisaran Rp 205 miliar.
Baca juga: Lautan Canter di Purwokerto: 3.000 Anggota CMIC Padati GOR Satria Meriahkan Jamnas XII
Baca juga: Moro Purwokerto Menggeliat, Coba Bangkit Usai Mati Suri 2 Tahun
"Penawaran Rp 205 miliar saat ini sudah di bawah NJOP," kata kurator pailit PT Bamas Satria Perkasa (BSP), Aan Rohaeni, Rabu (19/11).
Aan mengatakan, sebenarnya minat terhadap aset Moro Purwokerto cukup tinggi. Tak hanya investor nasional, pengusaha lokal pun banyak yang meminati. Hanya saja, kata Aan, kondisi ekonomi saat ini menjadi pertimbangan para calon pembeli.
Sambil menunggu pembeli yang sepakat dengan harga yang ditawarkan, kurator tak menolak bila ada pihak yang ingin menyewa gedung berlantai empat itu.
Seperti saat ini, Moro Purwokerto tengah disewa untuk persiapan menyelenggarakan Jateng Fair selama tiga bulan.
"Pada prinsipnya, kami tetap mengupayakan nomor satu penjualan, tetapi bila ada yang mau menyewa, kami pertimbangkan."
"Ada penawaran, ada penyewa yang sewa untuk kegiatan Jateng Fair selama tiga bulan, dari 20 Desember 2025 sampai 20 Maret 2026," ungkapnya.
Menurut Aan, penyewa tak hanya membayar biaya sewa tempat, tetapi juga bersedia melakukan peremajaan gedung. Kata dia, renovasi yang dilakukan oleh penyewa telah dimulai sejak Senin (17/11).
Rumput liar di halaman parkir mulai dipangkas. Plafon yang rusak di beberapa sudut ruangan juga diperbaiki.
"Semua biaya (perbaikan) dikeluarkan penyewa. Pembersihan dan peremajaan, mau dicat, mau dijadikan pusat keramaian," katanya.
Aan berharap, aktivitas tersebut akan menjadi momentum kebangkitan Moro Purwokerto.
"Pada prinsipnya kami tidak ada yang namanya pembeli anak emas, siapapun yang berani membeli Moro lebih cepat dengan penawaran terbaik, itu yang kami prioritaskan," ujarnya.
Dilirik konglomerasi nasional
| Lautan Canter di Purwokerto: 3.000 Anggota CMIC Padati GOR Satria Meriahkan Jamnas XII |
|
|---|
| Serulingmas Salurkan Bantuan 1 Ton Beras ke Korban Longsor di Cilacap, Banyumas, dan Banjarnegara |
|
|---|
| Geger di Banyumas, Bayi Laki-Laki Ditemukan dalam Keranjang di Depan Rumah Warga |
|
|---|
| Bupati Sadewo Tekankan Wajib Non-Tunai untuk Keuangan Desa di Banyumas Mulai 1 Desember 2025 |
|
|---|
| Sekda Banyumas Agus Nur Hadie Sabet Penghargaan Bergengsi ADLG Award 2025 Tingkat Nasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251124_Tribunjateng-hari-ini.jpg)