Berita Blora
Kondisi Jalan Bogowanti – Pengkolrejo Blora Dikeluhkan Warga, Ini Kata DPUPR
Di siang yang terik, ruas jalan Desa Bogowanti, Kecamatan Ngawen - Desa Pengkolrejo, Kecamatan Japah, itu tampak penuh lubang dan retakan.
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Di siang yang terik, ruas jalan Desa Bogowanti, Kecamatan Ngawen - Desa Pengkolrejo, Kecamatan Japah, itu tampak penuh lubang dan retakan.
Setiap kali sebuah motor melintas, debu-debu tipis beterbangan ke udara. Hal itu sangat menggangu pandangan, dan napas bagi pengendara yang melintas.
Konstruksi jalan juga terlihat aspalnya sudah rusak parah, batu-batu menganga. Di bagian lain, tampak batu grosok digunakan untuk menambal jalan berlubang.
"Sudah bertahun-tahun itu jalan nggak tersentuh pembangunan mas. Kalau 15 tahunan itu ada belum dibangun lagi."
"Paling ya kalau diperbaiki ya hanya ditambal pakai grosok aja," kata salah seorang warga Bogowanti, Siti Nur Hidayati, saat ditemui Tribunjateng.com, Rabu (3/9/2025).
Perempuan berusia 41 tahun itu mengatakan dengan kondisi jalan berlubang seperti itu sangat tidak nyaman.
Apalagi, saat hujan turun, otomatis air menggenang. Sehingga ketika melintas di jalan tersebut dirinya harus ekstra hati-hati.
"Kalau nggak hati-hati bisa jatuh mas, terpeleset. Kalau kering begini risiko tergelincir batu. Kalau hujan itu licin, kan airnya menggenang. Pernah ada yang sampai jatuh juga," tuturnya.
Nur Hidayati bersama warga sekitar berharap agar jalan kabupaten tersebut bisa segera diperbaiki.
"Harapannya ya jalannya agar bisa diperbaiki mas," paparnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menyebut ada beberapa kendala terkait kondisi jalan rusak di Blora.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora, Nizamudin Al Huda, mengatakan sifat tanah di Blora berpengaruh terhadap perbaikan jalan rusak di Blora.
"Memang kalau di Blora itu kan sifat tanahnya itu kan ekspansif, kembang susutnya besar. Itu memang perlu konstruksi yang berbeda dengan yang tanah yang kembang susutnya kecil."
"Jadi di sini itu harga per kilometernya kan lebih mahal daripada daerah-daerah yang tanahnya berpasir. Itu kalau tanah berpasir kan bisa dengan konstruksi fleksibel."
"Fleksibel pavement itu lebih murah per kilometernya daripada rigid. Kalau kita mau enggak mau kan pakai rigid pavement," jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan jalan sekitar Rp 5 miliar per kilometer.
"Per kilometernya kalau pakai rigid kurang lebih di Rp 5 miliar," jelasnya.
Huda menyampaikan untuk panjang ruas jalan kabupaten, di Blora 916 kilometer.
"Ini cukup panjang ya dibanding daerah lain, daripada Demak, Kudus, Ngawi, itu kita lebih panjang Blora," jelasnya.
Pihaknya mengeklaim saat ini capaian kemantapan jalan di Blora diangka 62 persen. Ditargetkan tahun 2025, angka kemantapan jalan meningkat di 69 persen.
"Dari 62 persen menjadi 69 persen targetnya. Insyaallah kalau lancar bisa tercapai."
"Jadi 69 persen itu sudah di atas rata-rata kemantapan jalan nasional. Di jalan kabupaten secara nasional rata-ratanya itu 65 persen," terangnya.
Huda menerangkan cara untuk mencapai target yang telah ditetapkan tersebut.
"Kemarin Bapak Bupati sudah memberikan anggaran ke Dinas PUPR ini. Alhamdulillah kurang lebih untuk per pembangunan jalan itu Rp300 miliar. Baik dari di APBD maupun dari provinsi," jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya tidak bisa menjelaskan detail terkait dengan panjang kilometer yang bisa dicapai, dengan anggaran yang ada.
"(Dengan dana itu bisa bangun berapa kilometer?) Saya enggak hafal ya kalau yang berapa kilometernya nggih."
"Tapi kalau kenaikan persentasenya sekitar 7 persen tadi, dan doakan saja nanti kita juga mendapat inpres jalan daerah."
"Kalau inpres jalan daerah kita dapatkan seperti tahun-tahun kemarin ya lumayan juga ya untuk menambah kemantapan jalan," paparnya.(Iqs)
Pemkab dan TNI Berkolaborasi Wujudkan Blora Kabupaten Organik |
![]() |
---|
Petani Tembakau Blora Was-was Hadapi Kemarau Basah, Ancaman Gagal Panen Mengintai |
![]() |
---|
Perbaikan Jalan di Blora Butuh Rp 5 Miliar Per Kilometer, DPUPR Ungkap Kendalanya |
![]() |
---|
Sumur Minyak di Blora yang Sempat Terbakar Dinyatakan Aman, Status Tanggap Darurat Dicabut |
![]() |
---|
Diduga Hendak Demo dan Anarkis, Belasan Pelajar di Blora Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.