Berita Slawi
Sosok Tarmuji Warga Dukuhwaru Kabupaten Tegal Jadi Peternak Muda, Awalnya Diremehkan Tetangga
Muhammad Tarmuji (29) mulai menekuni usahanya sebagai peternak muda sejak usia 23 tahun.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
Bermodal keuntungan hasil panen beras ketan inilah Tarmuji memberanikan diri membuat kandang sapi di samping rumahnya dan secara bertahap dari keuntungan bertaninya berhasil membeli 3 ekor sapi.
Di sinilah ia mulai menerapkan konsep pertanian dan peternakan zero waste.
Jerih payahnya ini pun dilirik Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal dengan mengikutsetakannya sebagai salah satu peserta program magang ke Jepang selama satu tahun.
“Di sana saya banyak belajar bisnis pertanian, peternakan, dan perkebunan. Alhamdulillah ilmunya bisa diaplikasikan di sini yang saya rasa lebih efisien, lebih efektif, kemudian dibalut dengan inovasi terbaru salah satunya di pembuatan pakan,” jelas Tarmuji.
Sepulang dari Jepang tahun 2020 lalu, wawasan agrobisnisnya pun semakin luas.
Menurutnya peluang bisnis penggemukan domba sangat terbuka lebar mengingat konsumsi daging domba di Tegal sangat tinggi karena banyaknya warung sate kambing.
“Di Tegal permintaan daging kambing untuk warung-warung sate sangat tinggi tidak seimbang dengan suplai yang ada. Maka ini peluang besarnya,” kata Tarmuji.
Tarmuji pun mendatangi sejumlah peternak untuk belajar ternak domba.
Awalnya hanya bermodalkan 10 ekor domba yang kemudian berkembang biak menjadi 150 ekor selama dua tahun masa pemeliharaan.
Saat itu, ia menggunakan rumput dan silase sebagai pakan utama ternaknya serta mengolah kotoran kambing supaya tidak berbau, mengingat lokasi kandang ternaknya ada di samping rumah di tengah lingkungan permukiman padat penduduk.
Beragam inovasi, terutama soal pakan coba ia terapkan untuk memenuhi permintaan pemilik warung sate akan daging domba yang berkualitas.
“Untuk mendapatkan kualitas daging yang terbaik, komposisi protein nabati pada pakan harus diperbesar. Paling gampang mencari protein ini di Tegal ampas tahu, CGF (corn gluten feed) jagung, singkong, polar, dan ampas kedelai,” terangnya.
Dari sini usaha Tarmuji mulai berkembang, dari awalnya hanya mengandalkan lahan sempit di samping rumahnya untuk kandang ternak, kini ia mengelola dua lahan peternakan di Desa Dukuhwaru, termasuk Tarmuji Muji Jaya Farm seluas 1.750 meter persegi berkapasitas 2.000 ekor kambing miliknya pribadi.
Singkat cerita, Tarmuji pun dipercaya sebagai pemasok daging domba sejumlah warung sate kambing ternama di Tegal, seperti Cempe Lemu dan juga warung sate lainnya di luar kota, seperti Pemalang, Pekalongan, Kuningan, Majalengka, Bandung, hingga Jakarta.
Tarmuji Jaya Farm kini sudah dilengkapi dengan rumah pemotongan hewan atau RPH yang tersertifikasi Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
| Pemkab Tegal Gelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, Bupati Ischak Sampaikan Ini |
|
|---|
| Dana TKD Dipangkas, Pemkab Tegal Restrukturisasi APBD 2026 |
|
|---|
| Hari Santri 2025 di Kabupaten Tegal, Bupati Ischak: Jadilah Santri Berilmu, Berakhlak dan Berdaya |
|
|---|
| Ngaji Bandongan Pemkab Tegal, Ajarkan Adab Guru dan Murid Lewat Kitab Adabul Alim wal Muta’allim |
|
|---|
| Desa Suradadi Tegal Sentra Pembuatan Terasi, Sudah Ada Izin PIRT dan Awet Berbulan-bulan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.