Pedagang Pasar Margasari Mengadu ke DPRD Kabupaten Tegal: Pasar Sepi, Dagangan Tak Laku
Puluhan pedagang Pasar Margasari berbondong-bondong menggeruduk gedung DPRD Kabupaten Tegal untuk menyampaikan jeritan hati
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Puluhan pedagang Pasar Margasari berbondong-bondong menggeruduk gedung DPRD Kabupaten Tegal untuk menyampaikan jeritan hati karena pasar yang menjadi sumber nafkah mereka kini sepi pembeli dan kian terpuruk.
Mereka (pedagang) datang bukan untuk berdemo anarkis melainkan ingin menyampaikan keluh kesah dan masalah yang dihadapi kepada wakil rakyat.
Pedagang yang terdiri dari ibu-ibu dan bapak-bapak ini juga membawa kertas bertuliskan keinginan mereka.
Tulisan yang dibawa seperti "Evaluasi kinerja UPTD," "Bongkar pagar Pasar Margasari," dan tulisan lainnya.
Adapun audiensi berlangsung di ruang Banggar Komisi pada Rabu (29/10/2025), dihadiri Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal Sugono, Ketua Komisi II Muhammad Alfian Adipradana, Wakil Ketua Komisi II Arif Budiono, serta sejumlah anggota dewan lainnya.
Dari pihak eksekutif hadir Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Tegal Imam Rudy Kurnianto, Kepala UPTD Pasar Wilayah IV Trias Mulkiaziz, dan jajaran dinas terkait.
Ketua Paguyuban Pasar Margasari Suhono, saat audiensi bersama pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Tegal dengan lantang menyampaikan semua unek-unek atau keluh kesah yang selama ini dipendam.
Pasar Margasari dan pasar di eks Kantor Kecamatan Margasari disebut semakin sepi lantaran muncul pedagang liar di luar area pasar.
"Jujur saja kami sudah tidak kuat dengan kondisi yang ada. Dagangan tidak laku, modal habis, tapi pungutan tetap jalan. Kami datang ke sini minta keadilan kepada bapak sebagai wakil rakyat," ungkap Suhono, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Kamis (30/10/2025).
Suhono juga menyampaikan kekecewaannya karena petugas UPTD IV Pasar Margasari jarang turun ke lapangan.
Ia juga menyoroti sistem e-retribusi (E-Ret) yang dinilai tidak berjalan maksimal.
Selain itu, pedagang juga mengeluhkan tidak adanya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) serta keterbatasan fasilitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK).
Suhono menambahkan, para pedagang sudah berulang kali menyampaikan keluhan ke petugas pasar dan dinas terkait tapi tidak ada tanggapan serius.
"Kami sudah berulang kali menyampaikan keluhan tapi kami seperti diabaikan. Bahkan kesannya ada pembiaran," tegas Suhono.
Suhono mengungkapkan, kondisi memprihatinkan sudah berlangsung lima tahun lalu tepatnya sejak Pasar Margasari direnovasi.
Akibatnya jumlah pedagang di Pasar Margasari terus menyusut.
| Prakiraan Cuaca Jawa Tengah Jumat 31 Oktober 2025 Besok: Hujan Disertai Petir Merata di Jateng |
|
|---|
| Gempa Terkini Kamis 30 Oktober 2025 Pagi Ini, Baru Terjadi, Info Lengkap BMKG Klik di Sini |
|
|---|
| Ahli Pertambangan Unsoed Jelaskan Penyebab Longsor Darmakradenan Banyumas, Ini Analisis Lengkapnya |
|
|---|
| Ketua DPRD Jepara Sidak Revitalisasi SD, Tegaskan Komitmen Awasi Peningkatan Mutu Pendidikan |
|
|---|
| ODGJ Pelaku Perusakan Pos Polisi Ditembak Mati saat Penangkapan, Keluarga: Tidak Manusiawi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.