Berita Kabupaten Tegal
Warga Kabupaten Tegal Antusias Saksikan Kirab Budaya Museum Semedo, Kembalinya 4 Fosil Purba
Warga memadati Alun-alun Hanggawana Slawi Tegal untuk menyaksikan Kirab Budaya Museum Semedo, Senin (24/11/2025) malam.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Ribuan warga memadati kawasan Alun-alun Hanggawana Slawi, tepatnya di depan kantor Pemkab Tegal untuk menyaksikan Kirab Budaya Museum Semedo, Senin (24/11/2025) malam.
Warga terlihat mulai berdatangan sejak pukul 19.00, karena selain terdapat hiburan musik maupun pertunjukan, juga banyak pedagang makanan dan minuman membuat suasana semakin meriah.
Rombongan Kirab Budaya Museum Semedo berangkat dari Gedung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal menuju pintu masuk Pemkab Tegal yang juga terdapat panggung penyambutan.
Baca juga: Wabup Tegal Serukan Pembenahan Tata Kelola Anggaran untuk Perluas Akses Pendidikan
Tiba di pintu masuk Pemkab Tegal sekira pukul 20.50, baris depan rombongan Kirab Budaya diawali Pasukan Pengibar Bendera yang kemudian menampilkan atraksi.
Kemudian penampilan Tari Topeng Endel, Batik Carnival, Karnaval Karawitan Budaya, Barongan GSN, Baronngan Dharmo Anom, Barongsai Adhi Dharma Slawi dan Parade Pusaka Tosan Aji Patra Ganesha.
Selanjutnya penampilan Pasukan Bergodo Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal dan Dewan Kesenian Kabupaten Tegal, Kereta Pusaka Pembawa Fosil Purba, serta penampilan Keroncong Orkestra Gita Puspita.
Warga yang hadir menyaksikan Kirab Budaya Museum Semedo tidak hanya dewasa, tapi juga pelajar dan anak-anak ikut antusias menyaksikan bahkan sampai acara selesai.
Warga Slawi bernama Maryani ini bahkan rela menunggu dan berdesak-desakan dengan pengunjung lain karena penasaran ingin melihat Kirab Budaya Museum Semedo yang baru pertama kali terselenggara.
Maryani membawa satu anaknya yang masih kecil, tapi tidak rewel ataupun menangis malah terlihat sangat antusias dan memilih tempat di dekat panggung utama.
Baik Maryani maupun sang anak sangat antusias melihat penampilan rombongan Kirab Budaya, terlebih ada barongsai, barongan dan Tari Topeng Endel.
Tapi diakui Maryani, dirinya paling terpukau dengan penampilan Batik Carnival dan Kereta Pusaka Pembawa Fosil Purba karena baru pertama kali melihat secara langsung.
"Saya mengetahui informasi ada kegiatan Kirab Budaya Museum Semedo dari Instagram."
"Kebetulan acaranya malam hari, saya mengajak anak dan menonton paling depan supaya lebih jelas."
"Penampilannya sangat bagus apalagi Batik Carnival dan saat membawa fosil purba."
"Baru pertama kali ini saya menonton acara kirab malam hari dan tidak menyesal karena bagus dan menghibur," kata Maryani, kepada Tribunjateng.com, Senin (24/11/2025) malam.
Baca juga: Wabup Tegal: Benahi Tata Kelola Anggaran untuk Perluas Akses dan Tingkatkan Mutu Pendidikan
Sementara itu Kepala Unit Museum Situs Semedo, Gatut Eko Nurcahyo menjelaskan, Kirab Budaya dalam rangka pengembalian fosil milik Museum Semedo dari Museum Sangiran.
Fosil yang dimaksud yakni koleksi fosil Gigantopithecus (primata purba raksasa), Pongo (leluhur orangutan), Hexaprotodon (kuda air), dan Megalochelys (kura-kura purba raksasa).
Sehingga kirab kali ini mengangkat tema "Kembalinya Fosil Purba Semedo."
Selain itu terselenggaranya kegiatan ini berkat kolaborasi dan kerja sama antara Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Museum dan Cagar Budaya, Museum Semedo, Pemkab Tegal dan Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal.
"Semuanya berkumpul untuk merayakan dan mensyukuri kembalinya warisan yang sudah diteliti dan dilestarikan selama sekira 10 tahun di Museum Sangiran."
"Akhirnya pada momentum ini dapat kembali lagi ke Museum Semedo," ungkap Gatut.
Gatut berharap, dengan adanya Kirab Budaya Museum Semedo ini bisa menumbuhkan rasa cinta masyarakat terhadap warisan budaya.
Selain itu menumbuhkan rasa memiliki Museum Semedo dan tumbuh keinginan untuk berkunjung secara langsung.
Mengingat dikatakan Gatut, sesuai data sejak 2022 sampai Oktober 2025 baru sekira 65 persen warga Kabupaten Tegal yang sudah berkunjung ke Museum Semedo.
Padahal selain warga Kabupaten Tegal, Museum Semedo sudah dikunjungi masyarakat dari 24 Provinsi se Indonesia, 107 Kabupaten/Kota se Indonesia dan kurang lebih empat negara dari empat benua di dunia.
"Saya ingin mengajak semuanya mari bersama-sama melestarikan, lindungi, kembangkan dan manfaatkan Museum Semedo."
"Semoga Kabupaten Tegal semakin berdaya, bangga dan bahagia berbudaya," harap Gatut.
Baca juga: DPRD Kabupaten Tegal Sampaikan 8 Usulan Ranperda, Harap Mampu Jawab Kebutuhan Masyarakat
Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid menerangkan, Kirab Budaya sebagai perayaan budaya dan momentum menghidupkan kembali nilai-nilai luhur warisan terdahulu yang tersimpan di Museum Semedo.
Melalui Kirab Budaya kali ini Ahmad Kholid mengajak masyarakat turut serta melestarikan identitas budaya yang menjadi kekuatan utama dalam membangun masa depan Kabupaten Tegal.
Bertajuk Maring Semedo Disit 2025, Warisan Budaya Berdaya, Bangga dan Bahagia Berbudaya, rangkaian kegiatan berlangsung mulai 24 hingga 30 November 2025.
Kegiatan diawali Kirab Budaya Museum Semedo pada Senin (24/11/2025).
Kemudian berlanjut kegiatan Pameran Temporer Wanara Seba mulai Selasa (25/11/2025) hingga Kamis (27/11/2025) di Gedung Korpri Kabupaten Tegal.
Penutupan kegiatan berlangsung Pagelaran Kolosal Babad Semedo pada Minggu (30/11/2025) di Taman Rakyat Slawi Ayu atau Trasa.
"Melalui kegiatan Maring Semedo Disit 2025 masyarakat diajak bersama-sama melestarikan, mempromosikan dan menguatkan identitas budaya lokal agar tetap relevan dan dikenal luas."
"Lewat kegiatan ini harapannya dapat menjadi daya ungkit dan mendorong kunjungan wisatawan ke Kabupaten Tegal dengan menargetkan 2 ribu pengunjung."
"Harapannya bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif," terang Kholid. (*)
| Wabup Tegal Serukan Pembenahan Tata Kelola Anggaran untuk Perluas Akses Pendidikan |
|
|---|
| SMA Negeri 1 Slawi Raih Juara Pertama Lomba PJAS Aman Tingkat Regional Barat Tahun 2025 |
|
|---|
| DPRD Kabupaten Tegal Sampaikan 8 Usulan Ranperda, Harap Mampu Jawab Kebutuhan Masyarakat |
|
|---|
| Program Speling Sukses Deteksi Warga Terpapar TBC di Lereng Gunung Slamet Tegal |
|
|---|
| Pendapatan RAPBD Kabupaten Tegal tahun 2026 Sebesar Rp 2,818 triliun, Turun Dibandingkan 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251125-_-Kirab-Budaya-Museum-Semedo-Kabupaten-Tegal.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.