Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

132 Orang Tewas dalam Penggerebekan Narkoba, Brasil Jadi Sorotan Dunia

Hingga Rabu (29/10/2025), kroban tewas mencapai 132 orang tewas, termasuk empat anggota polisi, dalam operasi tersebut.

SHUTTERSTOCK
ILUSTRASI JENAZAH: Brasil melakukan penggerebekan besar-besaran di dua kawasan padat di Rio de Janeiro. Targetnya adalah kelompok kriminal Comando Vermelho. Ratusan korban berjatuhan. (SHUTTERSTOCK) 

Menurut otoritas, 113 orang ditangkap, termasuk 10 remaja, dan 91 senapan laras panjang disita.

Polisi juga mengaku menemukan “jumlah besar narkoba,” meski tanpa rincian jenis atau beratnya.

Korban dan dugaan pelanggaran

Jumlah korban tewas menjadi sorotan utama.

Kantor pembela publik, yang memberi bantuan hukum bagi warga miskin, mencatat 132 korban jiwa—angka yang jauh di atas laporan resmi pemerintah negara bagian.

Beberapa jam setelah operasi, puluhan jenazah dibawa warga ke sebuah lapangan di kawasan Penha sebagai bentuk protes atas kekerasan tersebut.

Gubernur Castro sempat menanggapi skeptis angka itu.

“Pekerjaan forensik masih berlangsung. Angka resmi yang saya terima adalah 58, tapi itu pasti akan berubah,” ujarnya.

Ia juga membela tindakan aparatnya dengan mengatakan, “Pertempuran terjadi di area hutan, bukan di permukiman padat. Jadi saya tidak percaya ada orang yang sekadar jalan-jalan di sana di hari bentrokan.”

Namun, sejumlah penduduk menuduh polisi melakukan eksekusi di tempat, dan kantor kejaksaan federal meminta Castro menjelaskan detail operasi untuk menentukan apakah aparat bertindak sesuai hukum.

Reaksi pemerintah dan dunia internasional

Pemerintah federal Brasil mengaku tidak dilibatkan dalam perencanaan operasi ini.

Menteri Kehakiman Ricardo Lewandowski menegaskan bahwa operasi itu dilakukan “tanpa sepengetahuan pemerintah pusat.”

Presiden Luiz Inacio Lula da Silva disebut “terkejut” saat mendengar jumlah korban yang sangat besar.

Bahkan sebelum jumlah korban naik menjadi 132, Kantor Hak Asasi Manusia PBB telah menyatakan “ngeri” atas operasi tersebut.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved