Berita Internasional
Perawat Dipenjara Seumur Hidup karena Bunuh 10 Pasien dengan Suntikan Mematikan
Perawat tersebut dinyatakan bersalah membunuh 10 pasien dan berusaha membunuh 27 lainnya menggunakan suntikan mematikan.
Penulis: Sof | Editor: M Syofri Kurniawan
Ringkasan Berita:
- Seorang perawat di Jerman dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
- Perawat tersebut dinyatakan bersalah membunuh 10 pasien dan berusaha membunuh 27 lainnya menggunakan suntikan mematikan antara Desember 2023 hingga Mei 2024 di sebuah rumah sakit.
- Jaksa menuduh pria tersebut bertindak layaknya "penguasa hidup dan mati" atas pasien.
TRIBUNJATENG.COM, AACHEN – Rabu (5/11/2025), seorang perawat paliatif di Jerman dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Perawat tersebut dinyatakan bersalah membunuh 10 pasien dan berusaha membunuh 27 lainnya menggunakan suntikan mematikan.
Untuk diketahui, paliatif adalah pendekatan perawatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya yang menghadapi penyakit serius yang mengancam jiwa.
Baca juga: Zohran Mamdani Muslim Pertama Jadi Wali Kota New York City, Bikin Trump Murka
Baca juga: Operasi Plastik Berujung Maut: Gadis 14 Tahun Meninggal, Ibu dan Ayah Tiri Jadi Tersangka
Aksinya tersebut dilakukan antara Desember 2023 hingga Mei 2024 di sebuah rumah sakit di Wuerselen, dekat Aachen, sebagaimana dilansir AFP.
Pengadilan di Kota Aachen, Jerman barat, menyatakan bahwa pria berusia 44 tahun itu bersalah atas tindakannya.
Nama perawat pria itu tidak disebutkan karena aturan privasi Jerman.
Majelis hakim juga menilai bahwa tindakannya memiliki tingkat kesalahan yang sangat berat, sehingga dia tidak berhak mengajukan pembebasan bersyarat setelah 15 tahun, sebagaimana biasanya berlaku dalam hukuman seumur hidup di Jerman.
Jaksa menuduh pria tersebut bertindak layaknya "penguasa hidup dan mati" atas pasien-pasien yang berada di bawah perawatannya.
Dalam persidangan yang dimulai Maret lalu, pihak pembela sempat menuntut pembebasan penuh bagi terdakwa.
Namun jaksa berpendapat bahwa dia menyuntik para pasien lanjut usia dengan dosis tinggi obat penenang dan pereda nyeri semata-mata untuk mengurangi beban kerjanya saat bertugas pada malam hari.
Jaksa menggambarkan terdakwa sebagai sosok tanpa empati dan tidak pernah menunjukkan penyesalan.
Dia disebut menggunakan morfin dan midazolam, obat pelemas otot yang juga digunakan dalam eksekusi mati di Amerika Serikat (AS).
"Dia bekerja tanpa antusiasme dan tanpa motivasi," kata jaksa dalam persidangan.
Ketika menghadapi pasien yang membutuhkan perhatian lebih, ia justru menunjukkan rasa jengkel dan kurang empati.
Terdakwa diketahui menyelesaikan pelatihan keperawatannya pada 2007 dan bekerja di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk di Cologne, sebelum bergabung di rumah sakit Wuerselen pada 2020.
Dia ditangkap pada musim panas 2024.
Menurut jaksa, sejumlah makam telah dibongkar untuk memastikan apakah ada korban lain, dan tidak menutup kemungkinan pria tersebut akan kembali diadili.
Kasus ini mengingatkan pada kejahatan Niels Hoegel, perawat Jerman yang pada 2019 dijatuhi hukuman seumur hidup karena membunuh 85 pasien dan menjadikannya pembunuh berantai paling mematikan di Jerman modern.
Hoegel juga menggunakan suntikan mematikan antara tahun 2000 hingga 2005, sebelum akhirnya tertangkap.
Para psikiater kemudian menyatakan bahwa Hoegel menderita gangguan narsistik berat.
Kasus serupa juga tengah berlangsung di Berlin, di mana seorang dokter paliatif berusia 40 tahun yang diidentifikasi media sebagai Johannes M diadili atas tuduhan membunuh 15 pasien antara 2021 dan 2024.
Dalam sedikitnya lima kasus, dia diduga membakar rumah para korban untuk menutupi kejahatannya. (*)
Baca juga: Pasien Menang Gugatan Setelah Diejek Dokter saat Tak Sadar di Meja Operasi, Dapat Ganti Rugi Rp6,7 M
Baca juga: Kisah Cinta dari China, Berawal Wanita Pasang Iklan Cari Pria Sekarat yang Mau Menikah dengannya
| Zohran Mamdani Muslim Pertama Jadi Wali Kota New York City, Bikin Trump Murka |
|
|---|
| Ibu Lima Anak Tewas Digigit Anjing Peliharaan yang Berebut Nugget |
|
|---|
| "Darah di Mana-Mana" Pria Bersenjata Pisau Membabi Buta di Kereta Dikira Lelucon Halloween |
|
|---|
| 132 Orang Tewas dalam Penggerebekan Narkoba, Brasil Jadi Sorotan Dunia |
|
|---|
| Kisah Cinta dari China, Berawal Wanita Pasang Iklan Cari Pria Sekarat yang Mau Menikah dengannya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Ilustrasi-Penjara-2.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.