Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Wonosobo

Aksi Sopir PPDB di Terminal Mendolo Wonosobo Berakhir, Hasilkan 3 Kesepakatan Ini

Para sopir bus Wonosobo menuntut penegakan hukum terhadap penggunaan kendaraan bak terbuka yang mengangkut penumpang secara ilegal.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/IMAH MASITOH
AKSI DAMAI - Ratusan sopir bus di Wonosobo mogok beroperasi, Rabu (27/8/2025). Mereka menggelar aksi damai menuntut penegakan hukum terhadap penggunaan kendaraan bak terbuka yang mengangkut penumpang secara ilegal. Aksi berlanjut dengan audiensi yang berlangsung di Terminal Mendolo. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Paguyuban Pengemudi Dieng Batur (PPDB) menyampaikan aspirasinya dalam aksi damai, Rabu (27/8/2025). 

Mereka menuntut penegakan hukum terhadap penggunaan kendaraan bak terbuka yang mengangkut penumpang secara ilegal.

Ratusan sopir rela tidak beroperasi untuk mengikuti aksi ini.

Baca juga: Wonosobo Ubah Strategi Baru Tangani Stunting, Perencanaan Dimulai dari Kecamatan

Baca juga: Dari Remaja Sampai Catin, Wonosobo Gerak Cepat Cegah Stunting Sejak Dini

Sejak pagi hari, mereka berkumpul di Taman Rekreasi Kalianget.

Aksi dilanjutkan dengan bergerak menuju Terminal Mendolo untuk beraudiensi menemukan titik terang mengenai ini.

Halaman Terminal Mendolo dan Gerbang Mandala Wisata full dipenuhi bus yang terparkir.

Pengurus PPDB, Didik Darmanto menyampaikan, kendaraan terbuka seperti pikap beberapa tahun ini marak mengangkut penumpang, khususnya ke kawasan wisata.

Tuntutan utama mereka meminta agar pikap yang selama ini membawa penumpang dihentikan sesuai peraturan yang berlaku.

Dia menjelaskan, keberadaan angkutan ilegal ini menyebabkan penurunan penumpang angkutan resmi yang memiliki izin trayek. 

"Kebanyakan pikap mengangkut wisatawan ke basecamp gunung-gunung."

"Penurunan omset selama dua bulan terakhir saja hampir mencapai 50 persen," ungkapnya.

Selain trayek Wonosobo- Dieng- Batur, trayek lainnya juga ikut terdampak seperti trayek Wonosobo- Parakan- Magelang, dan trayek Wonosobo- Sapuran- Purworejo yang juga menuntut hal yang sama.

"Jadi pikap ini biasa ambil penumpang dari Terminal Mendolo menuju basecamp Gunung Prau, Sindoro, Sumbing, dan Kledung."

"Ini sudah lama, kami trayek resmi menurun, kira-kira sudah ada sejak 2020," ungkapnya.

Anggota PPDB berharap, semua kendaraan ilegal tidak membawa penumpang di trayek resmi. 

Baca juga: Pandangan DPRD Menyoal Program Sekolah Online Orang Dewasa di Wonosobo, Ini Saran Masukan Suwondo

Baca juga: Viral Video Perampok Bersenjata Tajam Terekam Kamera CCTV Ancam Penjaga Toko Kosmetik di Wonosobo

"Jika masih ada pelanggaran, sudah ada saksi dari pihak berwajib dan pelaku akan ditindak tegas."

"Kami fokus di sini,” tegasnya.

Suasana audiensi sempat sedikit memanas karena belum ditemukan titik temu antara pengemudi resmi dan pihak terkait. 

Namun diskusi berjalan intens dan akhirnya menghasilkan kesepakatan bersama.

  • Polres Wonosobo siap melakukan penindakan tegas terhadap kendaraan angkutan barang yang membawa penumpang, sesuai aturan hukum.
  • Penindakan mengacu pada UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 137 Ayat (4), yang melarang kendaraan angkutan barang mengangkut orang.
  • Kendaraan angkutan barang tidak diperkenankan beroperasi di jalur trayek resmi, seperti rute Wonosobo - Dieng - Batur, Wonosobo - Parakan - Magelang, dan Wonosobo - Sapuran - Purworejo.

Massa aksi pun puas dengan hasil keputusan yang telah disepakati bersama.

Hasil keputusan dibacakan langsung di hadapan massa.

Sebagai penutup, mereka bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum membubarkan diri dengan tertib.

20250827 _ Aksi Damai Sopir Bus Wonosobo
AKSI DAMAI - Ratusan sopir bus di Wonosobo mogok beroperasi, Rabu (27/8/2025). Mereka menggelar aksi damai menuntut penegakan hukum terhadap penggunaan kendaraan bak terbuka yang mengangkut penumpang secara ilegal. Aksi berlanjut dengan audiensi yang berlangsung di Terminal Mendolo.

Tidak Beroperasi Seharian

Sebelumnya, dikarenakan adanya aksi ini, para sopir lantas tidak mengangkut penumpang trayek Wonosobo - Dieng - Batur.

Aksi ini merupakan bentuk protes atas maraknya penggunaan bak terbuka sebagai angkutan penumpang yang dinilai ilegal dan merugikan pengemudi resmi.

Sejak pukul 08.00, ratusan bus sudah mulai berkumpul di kawasan Taman Rekreasi Kalianget Wonosobo.

Deretan bus memenuhi area Taman Rekreasi Kalianget, menciptakan suasana padat namun tertib. 

Sekira pukul 09.00, rombongan bus mulai bergerak perlahan menuju Terminal Mendolo untuk melakukan audiensi dengan pihak terkait. 

Baca juga: Begini Cara Polres Wonosobo Hadapi Aksi Unjuk Rasa di Kantor DPRD, Libatkan 300 Personel

Baca juga: Mulyani Sukses Ajarkan Penyandang Tuli Wonosobo Tampil di Acara PPBK Nasional 2025

Ketua PPDB, Turiyan mengatakan, aksi ini sebagai bentuk keresahan atas maraknya kendaraan terbuka yang mengangkut penumpang.

"Praktik tersebut telah menimbulkan keresahan 170 anggotanya yang menggantungkan hidup dari trayek legal," ucapnya.

Menurutnya, penggunaan bak terbuka sebagai angkutan penumpang tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga menggerus penghasilan para pengemudi resmi.

Kondisi ini dinilai menimbulkan persaingan tidak sehat dan berpotensi menimbulkan konflik horizontal di lapangan.

Hingga akhirnya mereka memutuskan menggelar aksi damai.

Untuk mengantisipasi dampak dari aksi damai tersebut, Polres Wonosobo menurunkan personel dalam aksi ini.

Polres Wonosobo juga menyiapkan armada bantuan, khususnya untuk mengangkut para pelajar yang kemungkinan terdampak.

"Polisi menyiapkan 3 armada untuk membantu apabila ini berjalan sampai sore hari." 

"Utamanya mengangkut pelajar Wonosobo - Dieng - Batur."

"Ini untuk antisipasi meskipun sebelumnya sudah banyak Informasi yang beredar hari ini ada aksi," jelas Kasubsi Penjas Sie Humas Polres Wonosobo, Aipda Nanang DP Wibowo.

Polres Wonosobo juga melakukan pengaturan lalu lintas untuk mendukung kelancaran kegiatan.

“Pengaturan lalu lintas saja."

"Penutupan jalan sementara saat rombongan aksi lewat."

"Pengalihan tidak ada,” ungkapnya.

Sebagai antisipasi, lokasi parkir telah disiapkan di area Gerbang Mandala Wisata dan Terminal Mendolo untuk bus saat audiensi berlangsung.

"Kami siapkan 150 personel di Mendolo, 25 personel di Kalianget, dan 45 personel di jalan," imbuhnya.

Pengaturan lalu lintas dilakukan untuk memastikan kenyamanan masyarakat tetap terjaga meski ada aksi mogok operasional bus oleh para sopir. (*)

Baca juga: Stok Darah PMI Batang Surplus Hingga Bisa Kirim ke Demak

Baca juga: Wajah Tegang Alwin Basri Saat Hakim Tipikor Semarang Bacakan Vonis, Mbak Ita Cuma Menunduk

Baca juga: Penangkapan Maling Kotak Amal Musala di Jepara, Warga Kenali Wajah Pelaku Hasil Lihat Rekaman CCTV

Baca juga: Innalillahi, Safitri Perempuan Obesitas Asal Karanganyar Meninggal, Begini Proses Pemakamannya

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved