Tribunjateng Hari Ini
Pilu Ambar Meringkuk di Mobil saat Massa Datangi Kantor Gubernur Jateng, Hujan Batu di Kantinnya
Malam di kompleks kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang pada Jumat (29/8/2025), berubah jadi kepanikan.
Penulis: Achiar M Permana | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Malam di kompleks kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (29/8/2025), berubah jadi kepanikan.
Suara lemparan batu beradu dengan kaca, disusul teriakan massa.
Di tengah suasana itu, Sri Ambarwati, pedagang kantin di lingkungan Gubernuran, hanya bisa bersembunyi di dalam mobilnya seusai gas air mata ditembakkan untuk memecah massa aksi.
Baca juga: Polda Jateng Tangkap 327 Orang di Jalan Pahlawan Semarang, Kuasa Hukum: Pulang Main Futsal
“Saya di dalam mobil itu karena pedas ada gas air mata."
"Untuk meredakan (dampak gas air mata), jadi saya masuk ke mobil," kata Ambar saat ditemui Tribunjateng.com di kantinnya, Sabtu (30/8/2025).
Pada Sabtu kemarin, kantin Ambar sudah mulai diperbaiki, mulai dicat.
Namun aroma arang masih menusuk di hidung.
Di sebelah warung Ambar, teronggok bangkai kendaraan Vega ZR berwarna biru beserta helm hitam yang sudah hangus terbakar.
Adapun untuk bangkai mobil sudah dilakukan evakuasi.
Ambar menceritakan, selang beberapa menit setelah tembakan gas air mata, hujan batu terjadi.
Batu itu diarahkan ke area parkir belakang gedung Pemprov Jateng.
Lemparan batu itu mengenai kantin, mulai dari galvalum atap, meja-meja kayu jati, kaca-kaca pecah.
“Semua plafon, atap galvalum, meja-meja jati di kantin saya hancur."
"Kaca-kaca pecah, dilempar batu itu kaya hujan batu."
"Mobil saya juga kena, kacanya pecah,” tutur Ambar.
Hujan batu bertubi-tubi menghantam dari segala arah.
Plafon kantin penyok, kaca pecah berhamburan.
Mobil di sekitar pun tak luput dari serangan.
Ambar, yang tubuhnya kecil, meringkuk di kursi depan mobil, berharap tak ada yang sadar keberadaannya.
Baca juga: Wali Kota Agustina Wilujeng Serukan Doa Bersama untuk Kedamaian Kota Semarang
“Kalau saya teriak, nanti ketahuan."
"Bisa dimassa."
"Mereka nggak tahu kalau saya ada di dalam,” ucapnya lirih.
Namun rasa takut semakin menjadi ketika terdengar teriakan keras dari kerumunan.
“Ini bagaimana, Bang, bakar saja, bakar saja!” kata Ambar menirukan suara massa.
Ambar kemudian memberanikan diri untuk lari keluar meninggalkan mobilnya.
“Saya langsung keluar lari, waktu ada orang teriak manggil saya, ‘Bu, lari, Bu!’."
"Saya keluar sambil dihujani batu dari atas,” kenangnya.

Mobil terbakar
Tak lama, api menjilat bangunan kantin.
Ambar menyaksikan kobaran api memantulkan cahaya merah ke langit malam.
Tiga mobil di sekitar lokasi juga hangus terbakar.
Puluhan lainnya rusak, kaca pecah dan body penyok.
Api dengan cepat menjalar karena banyak barang mudah terbakar di sekitar kantin.
Ambar mengaku, belum mampu menghitung kerugian atas kerusakan kantinnya secara detail.
“Banyak sekali kerugian."
"Belum bisa saya hitung."
"Pikiran saya masih campur aduk,” katanya.
Meski bangunan kantin dan dagangannya habis, Ambar masih punya satu harapan sederhana: tak ada lagi aksi yang berujung anarkis.
“Kalau demo, ya demo saja."
"Jangan anarkis."
"Kasihan seperti saya ini UMKM, jualan kecil-kecilan."
"Kalau dirusak, tentu rugi sekali,” imbuhnya. (Rezanda Akbar D)
Baca juga: Aksi Demo di Kabupaten Jepara Ricuh, Kantor DPRD Dirusak
Baca juga: Polda Jateng Sweeping Jalan Pahlawan Setelah Demo Ricuh, 283 Remaja Ditangkap
Mereka Langsung Membakar Tanpa Orasi |
![]() |
---|
Aksi Solidaritas Kematian Ojol Ricuh, Massa di Semarang Bakar Pospol, Tiga Mobil, dan Satu Warung |
![]() |
---|
Pemilik Lahan dan Calon Investor Jadi Tersangka Kebakaran Sumur Minyak Blora |
![]() |
---|
Rohmat Ditangkap saat Sembunyi di Nyatnyono Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
Bambang Tri Tidur di Rumah Mbah Damin Setelah Keluar dari Lapas Sragen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.