Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Fakta Mengejutkan! Anak ASN Wonosobo Juga Ada Yang Kena Stunting, Diduga Salah Pola Asuh

Jumlah balita stunting turun drastis di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Rabu (3/9/2025) siang.

Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
dok warga/istimewa
POSYANDU BULANAN - Para petugas melakukan pengawasan anak dalam Posyandu Bulanan di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Rabu (3/9/2025). 

"Konseling keliling masih bersifat situasional sesuai kebutuhan lapangan. Karena ini baru, jadi masih by kebutuhan. Ada penanganan permasalahan di wilayah, baru kita turun,” jelasnya.

Upaya penanganan stunting di Kabupaten Wonosobo kini semakin difokuskan pada aspek pencegahan sejak usia dini.

Hal ini disampaikan dalam kegiatan Bimtek Aksi Konvergensi Stunting yang digelar pada Selasa (26/8/2025) di Ruang Rapat Mangunkusumo, Setda Wonosobo.

Aryati menjelaskan bahwa pencegahan stunting sebenarnya bisa dimulai dari hulu, yaitu melalui edukasi kepada remaja.

"Kami sudah ada yang namanya konseling maupun komunikasi, informasi, edukasi (KIE). Edukasi ini dilakukan melalui Pusat Informasi dan Konseling (PIK). Di setiap desa kan sekarang sudah ada PIK remaja," ujarnya.

Edukasi ini juga dilakukan oleh kader remaja, termasuk anak-anak Genre. Mereka terjun langsung ke sekolah-sekolah maupun menjangkau remaja di desa.

Salah satu masalah utama yang dihadapi remaja adalah anemia. Menurut Aryati, anemia bisa dicegah jika remaja rutin mengonsumsi tablet tambah darah (TTD).

"Tetapi banyak yang menerima kemudian tidak meminum karena berbagai alasan, karena tidak tahu manfaatnya," katanya menyampaikan kendala.

Untuk mengatasi hal tersebut, edukasi diberikan bersamaan dengan distribusi tablet oleh Dinas Kesehatan, sedangkan Dinas PPKBPPPA hadir untuk memberikan edukasi.

Selain itu, digunakan juga alat bantu berupa rapor TTD untuk memantau kepatuhan remaja dalam mengonsumsi tablet tersebut.

Program ini telah menjangkau seluruh sekolah, bahkan hingga pondok pesantren di Kabupaten Wonosobo.

Data awal menunjukkan bahwa angka anemia di kalangan remaja cukup tinggi.

“Kalau data awalnya sih lebih dari 50 persen, sekitar 60 sekian persen remaja itu dulu anemia memang,” ungkapnya.

Namun, setelah adanya program edukasi dan kegiatan rutin seperti “Jumat Bersih”, angka tersebut mulai menunjukkan penurunan.

Selain edukasi untuk remaja, upaya pendekatan juga dilakukan terhadap calon pengantin (catin). 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved