Berita Jawa Tengah
Sosok Anggun Sopir Bank Jateng Menurut Tetangga di Wonogiri: Religius dan Aktif, Istri Driver Ojol
Warga kaget begitu mendengar kabar sopir Bank Jateng yang membawa kabur uang Rp10 miliar itu adalah orang yang selama ini dikenal baik.
Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, WONOGIRI - Keseharian sosok Anggun Tyas dan istrinya di lingkungan tempat tinggalnya diungkap beberapa tetangga.
Mereka kaget begitu mendengar kabar sopir Bank Jateng yang membawa kabur uang Rp10 miliar itu adalah orang yang selama ini dikenal baik.
Bahkan istri Anggun pun tak menyangka suaminya melakukan tindakan nekat tersebut, bahkan sebelum kejadian diklaimnya tidak akan pembicaraan berkaitan dengan uang.
Termasuk juga gerak-gerik mencurigakan yang dilakukan Anggun, semua terlihat normal seperti hari-hari biasanya.
Baca juga: Istri Anggun Sopir Bank Jateng Wonogiri Buka Suara: Paginya Cuci Mobil, Malu Dikucilkan Tetangga
Pada Senin (1/9/2025) sebelum berangkat bekerja misalnya, disebutkan oleh istri, Anggun masih seperti biasa dan sempat mencuci mobil.
"Pukul 07.00 masih bertemu, tidak bilang apa-apa, baru mencuci mobil, sekadar menatap."
"Posisinya masih cuci mobil, tidak ada yang berubah, tidak ada yang mencurigakan," kata dia.
Itulah mengapa dirinya menyebut sebelum kejadian tak ada gerak-gerik mencurigakan.
“Tidak tahu, kejadiannya di tempat kerja."
"Saya juga tidak komunikasi apa-apa."
"Semuanya normal seperti biasanya, termasuk sebelum dia berangkat kerja di hari itu,” ujar istri Anggun seperti dilansir dari TribunSolo.com, Rabu (10/9/2025).
Dia menjelaskan bahwa komunikasi terakhir dengan Anggun terjadi pada Senin (1/9/2025), sebelum suaminya membawa kabur uang tunai saat mengambil dana.
Setelah kejadian, dia mendapat telepon dari pihak kantor Bank Jateng yang menanyakan apakah Anggun memiliki nomor telepon lain yang bisa dihubungi.
“Tidak ada nomor lain."
"Saat itu belum menyampaikan apa-apa, baru tanya ada nomor lain."
"Saya coba hubungi suami juga tidak aktif,” ujar I, inisial dari istri Anggun.
Tak lama kemudian, pihak kantor memberi kabar mengenai tindakan Anggun.
I terkejut dan tidak menyangka suaminya melakukan hal tersebut.
“Kaget, saya mencoba menghubungi lagi juga tidak aktif,” kata I.
Setelah kejadian, beberapa tetangga memberikan dukungan moral.
Dia sempat menyampaikan permintaan maaf kepada lingkungan atas perbuatan suaminya.
“Ada yang menguatkan, walaupun saya tahu ada yang tidak."
"Secara garis warga sini menguatkan saya, karena saya tidak tahu apa-apa."
"Posisi saya sedang bekerja, tiba-tiba mendapat kabar itu,” katanya.
Meski tidak merasa dikucilkan, I mengakui dampak dari peristiwa itu sangat besar.
Dia dan anak-anaknya turut menjadi sorotan, bahkan hingga di lingkungan sekolah.
“Puji Tuhan bisa melalui ini."
"Kalau saya harus tetap bersyukur apapun itu."
"Saya juga belum tahu, saya belum ketemu."
"Saya tahu dari berita-berita yang ada,” ujar I.
Dia menegaskan bahwa seluruh proses hukum diserahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang.
Menurutnya, setiap tindakan memiliki konsekuensi masing-masing.
“Saya di sini istri, tapi kesalahan atau apapun itu semua ada risikonya dan ditanggung masing-masing,” kata dia.

Istri Jadi Driver Ojol
Di sisi lain, istri Anggun, sopir Bank Jateng Cabang Wonogiri yang menggondol uang Rp10 miliar disebut bekerja sebagai driver ojek online (ojol) dan berjualan online.
Hal itu diungkapkan Wahyu, tetangga Anggun di Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri Kota, Kabupaten Wonogiri.
"Istrinya itu nyambi ojol."
"Selain itu juga berjualan baju secar online," jelasnya.
Selain itu, menurutnya, Anggun sudah menikah dua kali.
Dari pernikahan pertama memiliki satu anak dan pernihakan kedua memiliki dua anak.
"Kalau di rumah, di sini ditempati sudah sekira 5 tahun," katanya.
Dia menerangkan, sosok Anggun dikenal sering bersosialisasi dan termasuk warga yang aktif di lingkungan.
"Kalau berinteraksi di masyarakat seperti pada umumnya."
"Lumrahnya masyarakat, sering bersosialisasi," katanya.
Menurutnya, Anggun tinggal bersama istri dan anaknya di rumah itu.
Dia menyebut, belum lama ini juga bertemu dengan Anggun, tepatnya sekira sepekan sebelum kejadian.
Anggun saat itu menanyakan soal kegiatan peringatan HUT ke-80 RI di lingkungan tempat tinggalnya.
Sebab saat itu situasi nasional sedang memanas.
"Tanya juga apa kegiatan diizinkan karena sedang ramai demo."
"Diskusinya sampai sedetail itu."
"Dia ada kepedulian dengan kegiatannya," paparnya.
Saat itu, Anggun dan beberapa warga lain yang berkumpul juga sempat membicarakan masalah gaji.
Ada obrolan soal gaji dalam tongkrongan bapak-bapak di lingkungan.
"Ada cerita soal gaji di kalangan bapak-bapak, dia sempat cerita gaji Rp3 juta tapi juga pusing untuk kebutuhan susu anak dan yang lainnya," imbuhnya.
Tetangga menyebut sudah mendengar apa yang dilakukan Anggun pada Senin (1/9/2025).
Awalnya mereka tak percaya tetangganya berbuat hal tersebut.
Hingga akhirnya dia mencari-cari kebenaran informasi itu.
Pasalnya di lingkungan setempat juga sempat ramai menjadi perbincangan.
"Saya dapat informasi sore hari, saat itu belum percaya."
"Sampai saya memastikan telepon ke teman-teman."
"Saya kaget, karena nekat juga," ujar dia.
Baca juga: 2 Pria Ditangkap Bersama Sopir Bank Jateng Wonogiri yang Kabur Bawa Rp10 Miliar, Siapakah Mereka?
Anggun Sosok Religius
Seusai kejadian itu, berdasar informasi warga yang tinggal di sekitar rumah Anggun, banyak orang asing yang berdatangan.
"Entah siapa, bahasanya nyanggong di sana," imbuhnya.
Sulardi, tetangga di Wonogiri juga menyebut Anggun dikenal sebagai sosok pribadi yang religius dan baik hati.
Sehingga tetangga di lingkungan tempat tinggalnya terkejut atas aksi nekat tersebut, mengingat keseharian Anggun yang rajin beribadah bersama keluarga.
"Ibadahnya sregep."
"Setiap Sabtu pagi dan Minggu pagi ke gereja bersama keluarga," kata Sulardi, Selasa (9/9/2025).
Tak hanya aktif beribadah, Anggun juga dikenal warga sebagai pribadi yang peduli lingkungan.
Meski jarang hadir dalam kerja bakti karena tuntutan pekerjaan, dia kerap menitipkan uang untuk konsumsi warga.
"Kalau kumpulan jarang datang, tapi lingkungan menyadari kalau kerjanya harus standby 24 jam."
"Kadang-kadang kalau ada kerja bakti, dia meninggalkan uang untuk membeli rokok," ujar Sulardi.
Menurut Sulardi, selama ini tak ada gerak-gerik mencurigakan dari Anggun.
Warga pun sempat tak percaya saat mendengar kabar bahwa Anggun membawa kabur uang bank dalam jumlah besar.
"Kami kaget, kok Anggun bisa berani."
"Kagetnya kami total, karena orangnya lugu."
"Kami awalnya berfikir itu beneran atau tidak."
"Tapi ini sudah ditangkap," ujarnya.

Berstatus Tersangka
Polisi menetapkan dua tersangka kasus pencurian uang Bank Jateng sebesar Rp10 miliar.
Dua tersangka itu meliputi tersangka utama Anggun Tyasbodhi dan Dwi Sulistyo.
Dwi merupakan sopir travel.
Tersangka Dwi meskipun tidak terlibat dalam proses pencurian secara langsung, dia terseret kasus ini karena membantu proses pelarian Anggun.
"Tersangka Dwi sudah diberi uang Rp3,5 juta oleh tersangka Anggun."
"Tak hanya uang, melainkan pula diberi satu mobil dan handphone," jelas Wakapolresta Surakarta, AKBP Sigit saat konferensi pers di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Selasa (9/9/2025).
Hubungan Anggun dan Dwi merupakan kawan lama ketika sama-sama di Yogyakarta.
Adapun untuk orang lain yang membantu Anggun membeli sebuah rumah di Gunungkidul Yogyakarta belum ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.
Rumah yang dibeli tersebut menjadi tempat persembunyian Anggun dan temannya sekaligus menjadi tempat untuk menyembunyikan uang Rp9,64 miliar.
"Sekira Rp360 juta sudah habis untuk membeli mobil, handphone, dan uang muka rumah," terang AKBP Sigit.
Baca juga: Peran Dwi Teman Sopir Bank Jateng Wonogiri yang Bawa Kabur Rp10 Miliar: Dapat Jatah Mobil Hingga HP
Kronologi Kabur Bawa Rp10 Miliar
Tersangka Anggun telah menjadi sopir Bank Jateng Cabang Wonogiri selama 7 tahun.
Meskipun hanya sebagai pegawai kontrak, dia sudah hafal operasional mengambil uang tunai antar bank.
Ketika peristiwa pada Senin (1/9/2025), Anggun diberi tugas mengambil uang bersama satu teller Bank Jateng dan satu polisi.
Uang yang hendak diambil Rp11 miliar untuk likuditas atau pencarian uang tunai dari Bank Jateng dan Bank Indonesia di Kota Surakarta.
Uang tersebut nantinya akan disebar ke beberapa ATM Bank Jateng.
Mereka menuju dua tempat tersebut menggunakan mobil dinas Bank Jateng, berupa Toyota Avanza warna hitam.
Bersama satu karyawan dan polisi tersebut, Anggun menuju Bank Indonesia Cabang Surakarta untuk mengambil uang Rp6 miliar.
Selepas itu, mereka bertolak ke Bank Jateng Cabang Surakarta untuk mengambil sisanya sebesar Rp5 miliar.
Ketika uang sudah terkumpul Rp10 miliar, tersangka Anggun mulai melancarkan aksinya.
Kala itu konsentrasi dua orang yang bersamanya terpecah.
Satu karyawan masih berada di dalam bank untuk menunggu uang sisa Rp1 miliar yang masih dalam pencarian dan satu polisi pergi ke toilet.
Tersangka yang berada di mobil sendirian di area parkir halaman Bank Jateng Cabang Surakarta lantas bergegas tancap gas untuk kabur.
"Pelapor (polisi) juga ikut menunggu di dalam bank."
"Merasa ada kesempatan, pelaku kabur membawa uang Rp10 miliar," papar AKBP Sigit.
Tersangka akhirnya bisa ditangkap selepas melarikan diri ke daerah Giriwungu, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul pada Senin (8/9/2025) atau selang sepekan kemudian.
Sementara, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Jateng, Erik Abibon mengatakan, kasus pencurian itu bakal menjadi pembelajaran pihaknya dalam pengamanan distribusi uang tunai.
"Kami akan melakukan evaluasi proses pengamanan pengambilan likuiditas yang dilakukan setiap saat dan di semua cabang," bebernya.
Baca juga: Duduk Perkara Anggun Sopir Bank Jateng Wonogiri Gondol Rp10 Miliar, Pelariannya Dibantu Kawan Lama
Alasan Ekonomi
Anggun Tyasbodhi (41) sopir Bank Jateng Cabang Wonogiri yang membawa kabur uang Rp10 miliar mengaku nekat melakukan pencurian itu karena faktor ekonomi.
Dia telah bekerja sebagai sopir Bank Jateng selama 7 tahun dengan status pegawai kontrak.
Selama itu, dia memperoleh gaji Rp3,5 juta perbulan.
"Motif ekonomi ketika melakukan kejahatan itu."
"Tersangka Anggun digaji Rp3,5 juta perbulan oleh Bank Jateng," ujar Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Selasa (9/9/2025).
Uang miliaran rupiah yang dibawa kabur oleh tersangka sebagian kecil telah digunakan selama pelariannya.
Anggun membeli handphone, dua mobil, tiga motor, dan membayar uang muka (DP) pembelian rumah.
Wakapolresta Surakarta AKBP Sigit menambahkan, tersangka Anggun merupakan pegawai outsourcing atau pekerja kontrak.
Tersangka adalah karyawan yang direkrut dari pihak ketiga.
"Nekat membawa kabur uang Rp10 miliar karena motif ekonomi."
"Sudah pusing soal ekonomi, ada niat dan kesempatan, maka dilakukan," katanya.
Dari penuturan tersangka, rencana pencurian itu urung dilakukan ketika tidak ada kesempatan yakni tidak ada penjagaan sama sekali di mobil tersebut.
Tersangka ketika itu sendirian di mobilnya dengan tumpukan uang.
Dua petugas meliputi teller bank dan seorang polisi sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.
"Keterangan dari tersangka, tidak mungkin melakukan jika tidak ada kesempatan," beber AKBP Sigit.
Selepas membawa kabur uang tersebut, Anggun dibantu kawan lamannya Dwi Sulistyo melarikan diri.
Mereka kabur ke Gunungkidul. (*/TribunSolo/Iwan Arifianto)
Wonogiri
Anggun Tyas
bank jateng wonogiri
Anggun Sopir Bank Jateng
pencurian
ViralLokal
tribunjateng.com
Kisah Nur Aziz dan Rifka Diarak Layaknya Pengantin Kerajaan, 9 Pasang Nikah Massal di Ambarawa |
![]() |
---|
"Terlalu Ringan" Kecewa Ibu dr Aulia Risma Usai Dengar Tuntutan Hukuman 3 Terdakwa Kasus PPDS Undip |
![]() |
---|
Taufik Mantan Kaprodi PPDS Undip Dituntut 3 Tahun Penjara di Sidang Kasus Tewasnya dr Aulia Risma |
![]() |
---|
Nasib Siswi SMP di Jepara Korban Pencabulan via Video Call, Awal Perkenalan dari Telegram |
![]() |
---|
MIRIS, Remaja 17 Tahun di Karanganyar Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkannya, Jasad Dibuang ke Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.