Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Dampak Hujan Ekstrem di Banyumas: Lebih dari 100 Titik Longsor Terjadi, 42 KK Terisolasi

Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Banyumas sejak Rabu (10/9/2025) hingga Kamis (11/9/2025), memicu bencana longsor, banjir dan pohon tumbang.

Ist. BPBD Banyumas
BENCANA BANYUMAS - Evakuasi mobil yang tertimpa pohon tumbang akibat longsor di Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Kamis (11/9/2025). Tanah longsor terjadi di area Bendung Gerak Serayu (BGS), yaitu tebing diatas jalan Rawalo - Patikraja longsor membawa pohon pinus dan jati menutup jalan dan menabrak 1 unit mobil sedan. 

Zona 5: sekolah dan rumah terdampak. 

Di zona ini masuk wilayah Kalibagor, Patikraja, Somagede, dan Banyumas, tanah longsor merusak bangunan sekolah di Desa Kemawi, Kecamatan Somagede. 

Di Patikraja, pohon tumbang menutup jalan di Kedungwringin dan banjir menggenangi ruas utama Kedungwringin–Patikraja.

Zona 6: wilayah Purwokerto dan sekitarnya. 

Kawasan perkotaan pun tidak sepenuhnya aman. 

Di Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, longsor merusak saluran irigasi dan mengancam hunian warga. 

Talut di dekat STM 75 juga dilaporkan roboh. 

Pohon tumbang sempat menutup Jalan Veteran namun sudah dievakuasi.

Zona 7: bencana landa lokasi wisata hingga perumahan.

Meliputi Kecamatan Baturraden, Kedungbanteng, Sokaraja, dan Sumbang juga terdampak. 

Di Baturraden, tembok keliling roboh di Desa Kemutug Kidul dan tanah longsor terjadi di Kalitaman. 

Di Sokaraja, banjir menggenangi Grumbul Ciberem.

Sementara di Perumahan Taman Pesona Karanggintung, Sumbang, tanah longsor mengancam permukiman warga.

Menurut Budi Nugroho, tim BPBD telah mengevakuasi sebagian wilayah terdampak dan berkoordinasi dengan lintas instansi untuk mendatangkan alat berat.

Baca juga: Daftar Rumah Rusak Akibat Longsor di Purbalingga Setelah Hujan Semalaman

"Fokus utama kami saat ini adalah membuka akses jalan, mengevakuasi warga, dan melakukan pendataan kerugian," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah perbukitan dan bantaran sungai. 

"Potensi hujan masih tinggi. Jangan abaikan peringatan dini," tambahnya. (jti)
 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved