Tribunjateng Hari ini
Dosen Poltekkes Semarang Selamat dari Kerusuhan Nepal
Dosen Poltekkes Semarang, Hetty, menjadi satu dari puluhan WNI yang dievakuasi dari Nepal.
Penulis: Achiar M Permana | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Dosen Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Semarang, Hetty, menjadi satu dari puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Nepal.
Hetty, bersama dua dosen dari Poltekkes lain, sempat terjebak dalam kerusuhan Kathmandu, Nepal.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan, tiga dosen Poltekkes yang sempat terjebak dalam kerusuhan di Kathmandu dipastikan selamat dan sudah berada di Indonesia.
"Tiga dosen Poltekkes yang sempat terjebak dalam kerusuhan di Kathmandu, Nepal, dipastikan selamat dan telah tiba di Indonesia dalam keadaan sehat," ungkap Kepala Pusat Kebijakan Strategi dan Tata Kelola Kesehatan Global Kemenkes, Harditya Suryawanto, Selasa (16/9/2025).
Selain Hetty dari Poltekkes Semarang, kata Harditya, dua dosen lainnya yang juga selamat dari kerusuhan Kathmandu, yakni Riska dari Poltekkes Jakarta 3 dan Tecky dari Poltekkes Pontianak.
"Mereka (ketiga dosen Poltekkes—Red) berada di Nepal, sejak 7 September 2025, untuk memenuhi undangan Kementerian Kesehatan Nepal dan WHO SEARO sebagai co-facilitator dalam Midwifery Leadership Training Program, yang dijadwalkan berlangsung hingga 12 September 2025," ujar Harditya.
Namun, karena situasi keamanan di Nepal yang makin tidak terkendali, akhirnya seluruh kegiatan di sana dihentikan.
"Kementerian Kesehatan bergerak cepat berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri guna memastikan keselamatan para dosen," tutur Harditya.
Kemenkes langsung melakukan kontak dengan Kementerian Luar Negeri di tingkat Wakil Menteri, Dirjen Protokol Konsuler, Direktur Perlindungan WNI, serta KBRI Dhaka.
"KBRI Dhaka telah berhasil berkomunikasi dengan ketiga dosen tersebut dan berkoordinasi dengan kantor WHO di sana," jelasnya.
Didampingi staf WHO
Menurut informasi dari Hetty, saat masih berada di Kathmandu, mereka dalam kondisi sehat dan didampingi staf WHO di Hotel Himalaya.
"WHO kemudian menghentikan seluruh kegiatan karena situasi keamanan," kata Harditya.
Proses evakuasi pun berjalan lancar.
Ketiga dosen pulang menggunakan penerbangan Maliando Air dari Kathmandu, pada 11 September 2025 pukul 21.55 waktu setempat dan tiba di Jakarta pada 12 September 2025 pukul 08.15 WIB.
Kepulangan mereka disambut langsung oleh Direktur Penyediaan SDM Kesehatan, Anna Kurniati.
"Kami mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan kerja sama, khususnya dari Kementerian Kesehatan, yang terus memastikan keselamatan kami," ungkap Tecky, dosen Poltekkes Pontianak. (Kompas.com/Tribunnews.com)
Luthfi Berharap IJK Dukung Penguatan Sektor Riil di Desa |
![]() |
---|
Akses Produk Pangan Bulog bakal Tersedia 870 Toko Kelontong SRC di Jateng |
![]() |
---|
Potensi Pasar Besar Bawa Puluhan Brand Ramaikan GIIAS Semarang 2025 |
![]() |
---|
Pemerintah Target Ekonomi Tumbuh 5,2 Persen dari Paket Stimulus 8+4+5 |
![]() |
---|
Dokter Astra Cuti dari Layanan Pasien Pascaintimidasi oleh Dosen Unissula |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.