Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Stafnya Terpaksa Berkantor di Perpustakaan Sekolah, Abdul Hamid Kades Tunggulsari Kendal Menghilang

Pemerintah Desa (Pemdes) Tunggulsari, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, untuk sementara waktu

Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
ist/ Pemdes Tunggulsari
PELAYANAN DESA - Pemdes Tunggulsari sementara mengalihkan pelayanan warga ke perpustakaan SDN 2 Tunggulsari, Selasa (23/9) 2025). Pengalihan pelayanan dilakukan karena saat ini balai desa masih disegel warga yang kecewa dengan terbitnya izin galian C. 

Kepala Desa Menghilang

Kepala Desa Tunggulsari Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal, Abdul Hamid hingga kini keberadaannya belum diketahui.


Setelah didemo warga untuk mengusut pemberi persetujuan izin galian C pada Kamis malam (18/9/2025), sosok Abdul Hamid belum terlihat batang hidungnya.


Sebagai bentuk kekecewaan, warga kemudian melakukan penyegelan kantor balai desa menggunakan tali rafia dan diberi daun pisang serta kertas bertuliskan "Balai Desa Disegel Warga". 


Ketua Aliansi Peduli Lingkungan Hidup Tunggulsari, Muhammad Faris Ahkam menjelaskan, penyegelan kantor balai desa dilakukan selepas aksi demo.


Dia menuturkan, warga telah geram karena Kepala Desa Tunggulsari diduga menghilang dan tidak memberikan konfirmasi siapa pemberi perizinan galian C. 


Padahal, dalam Musyawarah desa beberapa waktu lalu, disepakati bahwa warga menolak keberadaan galian C. 


Namun, tiba-tiba saja muncul surat izin penambangan di Desa Tunggulsari.


"Teman-teman menginginkan pertanggungjawaban dari pak Kades. Karena di surat susulan itu dia yang pertama menolak hasil Musdes, kemudian menyetujui galian C dan siap menjaga kondusivitas warga,"


"Tapi kenyataannya pak Kades malah menghilang sampai saat ini." kata Faris, Senin (22/9/2025).


Faris menegaskan, hingga saat ini warga yang menolak galian C menuntut agar Kades Tunggulsari, Abdul Khamid mundur dari jabatannya.


Warga juga mengancam akan melakukan aksi demo lanjutan ke kantor Pemkab Kendal jika tidak ada tindak lanjut. 


"Warga meminta dia mundur dari jabatannya. Kami sudah menyegel kantor Balai Desa. Dan jika dalam waktu dekat tidak ada langkah atau tindak lanjut kita mau aksi di kantor Pemkab Kendal," tegas Faris.


Setelah aksi demo pada Kamis (18/9/2025) malam itu, 4 orang dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sudah mundur dari jabatannya setelah didesak warga. 


Mereka ialah ketua, wakil ketua dan 2 anggota BPD. Ketua Karang Taruna juga telah mengundurkan diri usai didemo warga.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved