Berita Jepara
Air Asin Serbu Sawah Jepara, Petani Sidigede Jepara Pasrah Padi Layu Sebelum Menguning
Para petani di Sidigede harus berjuang menyelamatkan tanamannya dari serbuan air laut.
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Pagi ini, terik matahari ditutupi awan mendung memantul di genangan air di tengah sawah Desa Sidigede, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara.
Dari kejauhan, tampak seorang petani, Saifudin (42), memeriksa batang padi yang mulai menguning, bukan karena siap panen, tapi karena terkena air asin.
“Airnya asin. Begitu kena, padinya langsung kerdil dan daunnya gosong,” kata Saifudin kepada Tribunjateng, Selasa (28/10/2025), saat ditemui di pinggir lahan yang sudah mulai ditumbuhi rumput liar.
Baca juga: Ketua DPRD Jepara Dorong PT Formosa Prioritaskan Tenaga Kerja Lokal
Sudah hampir tiga pekan, para petani di Sidigede harus berjuang menyelamatkan tanamannya dari serbuan air laut yang masuk melalui aliran Sungai SWD II.
Sumbernya berasal dari Bendungan Bongpes di Desa Gerdu, Kecamatan Pecangaan, yang karetnya rusak parah.
Padahal, fungsi bendungan itu sangat penting, yakni menahan intrusi air laut agar tak mengalir ke lahan pertanian.
Kini, karena kerusakan itu, ribuan hektare sawah di Jepara terancam gagal panen.
Saifudin mengaku sempat berinisiatif menutup aliran air ke sawahnya.
Ia bersama beberapa petani lain membuat tanggul dari tanah untuk mencegah air asin masuk. Namun, langkah itu justru menimbulkan masalah baru.
“Lahannya jadi kering. Rumput malah tumbuh lebih cepat dari padinya,” ungkapnya.
Beruntung, hujan yang turun beberapa hari terakhir sedikit membantu.
“Sekarang sudah mendingan, karena ada air hujan. Tapi kalau bendungan belum diperbaiki, ya kami tetap kesulitan,” ujarnya.
Menunggu hingga 2027 tentu bukan pilihan bagi petani seperti Saifudin.
Sekali gagal panen, kerugian mereka bisa mencapai jutaan rupiah.
“Kalau lama-lama, tanahnya makin rusak. Air asin itu cepat bikin tanah jadi keras. Susah ditanami lagi,” jelasnya.
Kini, sebagian petani memilih pasrah sambil berharap musim hujan segera stabil.
Sebagian lain mulai menyiapkan rencana menanam jagung atau kedelai sebagai alternatif.
“Yang penting kami tetap bisa bertani. Soalnya, dari sawah ini kami hidup,” ucapnya.
Bendungan Bongpes yang rusak kini menjadi ujian besar bagi ketahanan pangan di wilayah Selatan Jepara.
Ribuan hektare sawah yang selama ini menjadi tumpuan warga terancam kehilangan produktivitas.
Harapan petani sederhana, bendungan segera diperbaiki, air asin berhenti merembes, dan padi bisa tumbuh kembali seperti sedia kala.
“Kalau sawah kami kembali normal, itu sudah cukup bahagia,” harapnya.
Saifudin hanyalah satu dari ribuan petani yang mengalami nasib serupa.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, sekitar 1.032 hektare lahan padi di empat kecamatan terdampak air asin.
Kecamatan Kalinyamatan menjadi wilayah terparah dengan 596 hektare, disusul Welahan (298 hektare), Pecangaan (98 hektare), dan Kedung (40 hektare).
“Tanaman padi di area tersebut terancam puso atau gagal panen total,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan DKPP Jepara, Anisah Salmah.
Menurut Anisah, kerusakan pada karet Bendungan Bongpes sebenarnya sudah terjadi sejak 2024.
Awalnya masih bisa ditangani dengan tambalan, namun kini kondisinya memburuk dan tak bisa diperbaiki sementara.
“Sekarang sobeknya berat. Air laut jadi mudah masuk ke hulu sungai,” ujarnya.
Pihak DKPP telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
Hasilnya, penggantian karet bendungan sudah masuk dalam rencana anggaran 2027, namun pemerintah pusat berupaya mempercepat ke 2026. (Ito)
Baca juga: Atasi Banjir dan Genjot Ekonomi, Pemkab Jepara Bangun Tiga Titik Drainase di Jalan Taman Siswa
| Ketua DPRD Jepara Dorong PT Formosa Prioritaskan Tenaga Kerja Lokal |
|
|---|
| Bupati Jepara Proyeksikan Pabrik Formosa Bag Indonesia Bisa Serap 6.000 Tenaga Kerja |
|
|---|
| Atasi Banjir dan Genjot Ekonomi, Pemkab Jepara Bangun Tiga Titik Drainase di Jalan Taman Siswa |
|
|---|
| DPRD Jepara Dorong Kebijakan Konkret Ketahanan Pangan, Tekankan Inovasi dan Diversifikasi Lokal |
|
|---|
| HAMIL Duluan, 99 Anak di Jepara Ajukan Dispensasi Nikah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.