Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

Inilah Sosok Sopir Pikap Tabrak Lari yang Tewaskan 1 Keluarga di Sragen, Ditangkap di Solo

Pelaku tabrak lari yang menewaskan satu keluarga di Jalan Gedongan–Pungsari, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, telah ditangkap.

|
Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
DOKUMENTASI TRIBUN SOLO
CEK CCTV - Dokumentasi polisi mengecek rekaman CCTV untuk mengungkap tabrak lari di Jalan Gedongan-Pungsari, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Selasa (28/10/2025). Pelaku tabrak lari kini telah ditangkap. 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Gerak cepat kepolisian dalam memburu pengemudi mobil pikap yang kabur seusai terlibat kecelakaan di Jalan Gedongan–Pungsari Sragen, membuahkan hasil.

Sopir mobil pikap Mitsubishi L300 bernomor polisi AD 8205 DE itu kini telah ditangkap jajaran kepolisian Polres Sragen.

Pria bernama Risnadi ini ditangkap di Pasar Kliwon Kota Surakarta pada Selasa (28/10/2025) dini hari atau selang sehari seusai kecelakaan maut.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Tewaskan 4 Orang di sragen, Polisi Buru Pengendara Pikap yang Tabrak 1 Keluarga

Lagi, BPK Jateng Bongkar Penyimpangan Pemerintah Kelola Keuangan Daerah, Begini Modusnya

Berita Duka, Dini Yuliani Meninggal Dunia

BREAKING NEWS! Nikita Mirzani Divonis 4 Tahun Penjara

Seperti diketahui, sopir itu kabur seusai menghantam motor yang dinaiki satu keluarga pada Senin (27/10/2025). Akibat kecelakaan itu, bapak, ibu, dan dua anak meninggal di lokasi kejadian.

Bukannya berhenti dalam kejadian itu, Risnadi justru tetap tancap gas meninggalkan lokasi.

Sopir Tabrak Lari

Pelaku tabrak lari yang menewaskan satu keluarga di Jalan Gedongan–Pungsari, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, telah ditangkap.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Sragen, Ipda Zefanya mengungkapkan, pelaku ditangkap di rumah istrinya yang berada di Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.

"Pada pukul 02.30, tim gabungan dapat menangkap terduga pelaku, bernama Risnadi (38), karyawan swasta asal Karangmalang."

"Dia ditangkap di rumah istrinya di Pasar Kliwon," ungkap Ipda Zefanya seperti dilansir dari TribunSolo.com, Selasa (28/10/2025).

Setelah diinterogasi, Risnadi mengakui perbuatannya.

"Setelah dilakukan interogasi, yang bersangkutan mengakui perbuatannya bahwa benar dia yang mengalami kecelakaan di Gedongan, Plupuh, dan meninggalkan lokasi," sambung Ipda Zefanya.

Selain menangkap pelaku, polisi juga menyita mobil pikap Mitsubishi L300 dengan nomor polisi AD 8205 DE yang diduga digunakan saat kejadian.

Identitas pelaku diungkap setelah Satlantas Polres Sragen menghimpun keterangan dari beberapa saksi dan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

"Setelah memeriksa beberapa rekaman, kami mengidentifikasi sebuah kendaraan yang diduga kuat terlibat kecelakaan."

"Ini berdasarkan ciri-ciri lampu, pengaman, dan stiker di kaca belakang," jelas Ipda Zefanya.

Kecelakaan tragis itu terjadi pada Senin (27/10/2025) di Jalan Gedongan–Pungsari, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.

Insiden tersebut merenggut nyawa empat orang dari satu keluarga yakni ayah, ibu, dan dua anak mereka yang masih kecil.

Baca juga: Pemuda Sragen Hilang Tenggelam di Bengawan Solo, Warga Saksikan Detik-Detik Korban Terseret Arus

TABRAK LARI - Satu keluarga, terdiri dari ayah, ibu, dan 2 anak, meninggal dunia setelah menjadi korban tabrak lari di Jalan Gedongan-Pungsari, di Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Senin (27/10/2025) malam.
TABRAK LARI - Satu keluarga, terdiri dari ayah, ibu, dan 2 anak, meninggal dunia setelah menjadi korban tabrak lari di Jalan Gedongan-Pungsari, di Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Senin (27/10/2025) malam. (TRIBUN SOLO)

Satu Keluarga Tewas

Seperti diberitakan sebelumnya, satu keluarga meninggal dalam kecelakaan tragis di Jalan Gedongan–Pungsari, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen pada Senin (27/10/2025) malam. 

Mereka menjadi korban tabrak lari mobil pikap. Korban adalah Saiful Anwar (32), istrinya Unik Yuwanti (29), serta dua anak mereka Alikha (7) dan Amira (5).

Sekretaris PSC 119 Sukowati, Nengah Adnyana Oka Manuaba menyampaikan bahwa seluruh korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa saat tim medis tiba di lokasi.

"Hasil asesmen rekan-rekan kami di lapangan, keempat korban meninggal."

"Keempat korban kemudian dievakuasi ke RSUD dr Soeratno Gemolong," katanya, Selasa (28/10/2025).

Menurut Nengah, Saiful mengalami patah tulang terbuka di dahi, lebam pada mata kanan, serta perdarahan dari hidung dan mulut.

Unik Yuwanti mengalami hematom di dahi kiri, lecet di pipi kiri, sobek pada bibir bawah sekira 2 sentimeter, serta perdarahan dari hidung dan mulut.

Kedua anak mereka juga meninggal.

Alikha mengalami luka sobek di bagian belakang kepala, lecet di dahi dan pipi kanan, perdarahan dari telinga, hidung, dan mulut, serta patah tertutup di bahu kiri. 

Sementara Amira mengalami lecet dari dahi kanan hingga pipi kanan, serta perdarahan dari hidung dan mulut.

Kasat Lantas Polres Sragen, Iptu Kukuh Tirto Satria Leksono menjelaskan, kecelakaan terjadi saat keluarga tersebut mengendarai sepeda motor Honda Beat bernomor polisi AD 5065 AHE dari arah selatan ke utara.

Dari arah berlawanan, sebuah mobil pikap tak dikenal melaju dari utara ke selatan.

Diduga motor korban tergelincir akibat melintasi lumpur di badan jalan, lalu terjatuh.

"Mendekati lokasi kejadian, diduga pengendara motor Honda Beat melintas lumpur yang berada di badan jalan, kemudian tergelincir dan terjatuh," ungkapnya.

"Bersamaan dari arah berlawanan, melaju mobil pikap tak dikenal, sehingga membentur pengendara dan pembonceng motor Honda Beat. Setelah benturan, mobil tak dikenal tersebut meninggalkan lokasi kejadian," tambahnya.

Baca juga: Suami Istri dan 2 Anak Kecil Tewas Ditabrak Lari di Sragen, Beat Tergelincir lalu Disambar Pikap

Chiko Pembuat Konten Skandal Smanse Terancam DO? Begini Kata Dekan FH Undip

Empat Liang Berjajar

Empat liang lahat berjajar menjadi tempat peristirahatan terakhir satu keluarga yang terlibat tragedi tabrak lari di Jalan Gedongan–Pungsari, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Senin (27/10/2025) malam. 

Di pemakaman Desa Jembangan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Selasa (28/10/2025) dini hari itu suasana duka menyelimuti.

Awalnya, jenazah ayah SA (32), ibu UY (28), dan dua anaknya AN (7) serta AS (5) tiba di rumah duka sekira pukul 00.00. 

Proses pemakaman berlangsung sekira pukul 01.00 dan selesai pukul 02.00.

Paman korban, Harno menyampaikan bahwa seluruh jenazah dimakamkan di empat liang lahat berbeda, namun posisinya berdampingan.

"Tidak dimakamkan satu liang lahat, ada empat liang lahat, tapi berjajar," ujarnya seperti dilansir dari TribunSolo.com, Selasa (28/10/2025).

Harno menuturkan, keluarga tidak memiliki firasat apa pun sebelum peristiwa maut tersebut terjadi.

"Tidak ada (firasat), tidak ada sama sekali. Baru mendapat informasi jika meninggal itu sebelum Isya," sambungnya.

Dia juga tidak mengetahui ke mana para korban pergi sebelum kecelakaan.

"Tidak tahu (dari mana dan ke mana), biasanya mungkin mau makan atau apa," jelasnya.

Dalam keseharian, keluarga kecil ini dikenal warga sekitar sebagai sosok yang baik dan ramah. Mereka hidup sederhana dengan membuka usaha toko kelontong di rumah.

Hingga Selasa (28/10/2025) siang, tetangga dan kerabat terus berdatangan untuk melayat dan memberikan doa. (*)

Sumber TribunSolo.com

 

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved