Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kecelakaan Maut

Alasan Risnadi Kabur Setelah Tabrak 4 Orang Satu Keluarga Hingga Tewas di Sragen: Muncul Rasa Takut

Risnadi (38) pelaku tabrak lari yang menewaskan empat orang dalam satu keluarga di Sragen Jawa Tengah mengungkap alasannya kabur setelah kejadian.

Penulis: Val | Editor: rival al manaf
(KOMPAS.com/Romensy Augustino)
Risnadi, pelaku tabrak lari yang menyebabkan 4 orang tewas di Sragen. 

"Sebelum kejadian, pengemudi sudah menyadari bahwa ada kendaraan oleng di jarak 10 meter.

Pengemudi tidak berupaya mengerem ataupun menghindar," jelasnya.

Selain itu, Risnadi juga tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), dan lampu jarak jauh mobilnya dalam keadaan mati.

Kukuh menambahkan bahwa Risnadi sempat turun dari mobil untuk melihat keadaan korban, namun kemudian meninggalkan lokasi meskipun sudah menyadari ada empat korban terkapar.

"Sudah sempat melewati dua kantor polisi," kata Kukuh.

Akibat kelalaiannya, Risnadi terancam hukuman penjara maksimal enam tahun dan denda sebesar Rp 12 juta.

Kronologi Kecelakaan

CEK CCTV - Dokumentasi polisi mengecek rekaman CCTV untuk mengungkap tabrak lari di Jalan Gedongan-Pungsari, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Selasa (28/10/2025). Pelaku tabrak lari kini telah ditangkap.
CEK CCTV - Dokumentasi polisi mengecek rekaman CCTV untuk mengungkap tabrak lari di Jalan Gedongan-Pungsari, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Selasa (28/10/2025). Pelaku tabrak lari kini telah ditangkap. (DOKUMENTASI TRIBUN SOLO)

Kronologi kecelakaan mau yang menewaskan empat orang terdiri atas satu keluarga di Sragen.

Kecelakaan tepatnya terjadi di Jalan Gedongan–Pungsari, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Senin (27/10/2025) malam.

Peristiwa ini merupakan tabrak lari dan polisi masih memburu pengendara mobil pikap tak dikenal yang diduga menjadi pelaku .

Korban merupakan satu keluarga asal Desa Jembangan, Kecamatan Plupuh, yakni Saiful Anwar (32), istrinya Unik Yuwanti (29), serta dua anak mereka, Alikha (7) dan Amira (5). Keempatnya meninggal dunia di lokasi kejadian.

Ketua PSC 119 Sukowati, Udayanti Proborini, melalui Sekretaris PSC 119 Sukowati, Nengah Adnyana Oka Manuaba, membenarkan bahwa seluruh korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

"Hasil asesmen rekan-rekan kami di lapangan, keempat korban meninggal dunia, keempat korban kemudian dievakuasi ke RSUD dr. Soeratno Gemolong," ujar Nengah dikutip tribunjateng.com dari TribunSolo.com, Selasa (28/10/2025).

Masing-masing korban, Saiful Anwar mengalami patah tulang terbuka di dahi, lebam mata kanan, serta perdarahan dari hidung dan mulut.

Unik Yuwanti mengalami hematom di dahi kiri, lecet di pipi kiri, sobek bibir bawah sekitar 2 cm, serta perdarahan dari hidung dan mulut.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved