Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Purbalingga

Guru Madrasah Purbalingga Tuntut Kesejahteraan di DPRD: Puluhan Tahun Mengabdi, Nasib PPPK Tak Jelas

Sebanyak 17 rombongan guru madrasah yang tergabung dalam PGSI menggeruduk kantor DPRD Purbalingga untuk menyampaikan aspirasi.

dok. DRPD Purbalingga
AUDIENSI— Suasana di Ruang Rapat Paripurna DPRD Purbalingga, saat menerima audiensi dari guru madrasah yang tergabung dalam PGSI, untuk menuntut kesejahteraan yang setara antara guru madrasah dengan guru sekolah negeri, Selasa (28/10/2025). 

Ringkasan Berita:Sebanyak 17 rombongan guru madrasah yang tergabung dalam Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI), mendatangi kantor DPRD Kabupaten Purbalingga.
 
Mereka menuntut kesejahteraan karena telah mengabdi selama puluhan tahun.

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA — Sebanyak 17 rombongan guru madrasah yang tergabung dalam Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI), mendatangi kantor DPRD Kabupaten Purbalingga.

Mereka datang untuk menyampaikan aspirasi terkait kesejahteraan guru madrasah, yang dinilai masih kurang mendapatkan perhatian. 

Audiensi tersebut digelar di Ruang Rapat Paripurna DPRD Purbalingga, dan diterima langsung Ketua DRPD Purbalingga, HR. Bambang Irawan. 

Baca juga: Kisah Pensiunan PPPK Purbalingga, Raup Jutaan Rupiah dari Budidaya Burung Branjangan 

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris PGSI Purbalingga, Suparno menyampaikan, saat ini guru madrasah belum mendapatkan perhatian yang serius meski telah mengabdi selama berpuluh-puluh tahun. 

"Kami datang ke sini, bukan untuk mengeluh. Tapi ingin didengar. Banyak guru madrasah yang sudah mengabdi puluhan tahun, bahkan sampai menjelang pensiun, namun belum juga diangkat menjadi ASN atau PPPK," ungkapnya, Selasa (28/10/2025). 

Kondisi tersebut, menurutnya dirasa tidak adil jika dibandingkan dengan guru sekolah negeri yang masa pengabdiannya lebih singkat dan sudah diangkat menjadi ASN. 

Suparmo mengatakan, guru madrasah juga ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga mereka perlu diperhatikan. 

"Guru madrasah juga mencerdaskan kehidupan bangsa. Tapi perlakuan seolah berbeda. Kami khawatir, jika ini terus dibiarkan, tidak ada generasi muda yang mau melanjutkan pengabdian di madrasah," ujarnya. 

Ia mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan, bahkan hingga menyampaikan aspirasi ke pusat.

Namun hasilnya masih nihil, dan selalu dikembalikan ke pemerintah daerah. 

"Besok, Kamis 30 Oktober 2025 kami akan kembali ke Jakarta bersama guru madrasah dari seluruh Indonesia untuk beraudensi di Istana Presiden. Kami sangat berharap akan ada kabar baik bagi seluruh guru madrasah sepulang dari sana," katanya. 

Selain itu, Suparmo juga berharap agar pemerintah daerah juga dapat memberikan kebijakan yang nyata agar guru madrasah di Purbalingga bisa hidup lebih sejahtera. 

"Di beberapa daerah lain, guru madrasah sudah mulai mendapat perhatian. Meski jumlahnya tidak besar, tapi setidaknya mereka dihargai. Kami harap disini juga bisa," tambahnya. 

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Purbalingga, HR. Bambang Irawan menyampaikan empatinya. 

Ia mengatakan, sangat memahami apa yang dirasakan oleh guru di madrasah. 

Baca juga: Proses yang Panjang Jadi Tantangan UPTD Perbenihan Mewek Purbalingga Produksi Benih Padi

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved