Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

Bocah SD di Boyolali Diduga Alami Bullying, 2 Pekan Tak Sadarkan Diri Akibat Benturan Benda Tumpul

Seorang siswa kelas 4 SD di Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali terbaring dan mendapat perawatan intensif di RSUP dr Sardjito Yogyakarta.

Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
DOKUMENTASI FREEPIK.COM
PERUNDUNGAN - Ilustrasi kasus perundungan di sekolah. Seorang bocah SD kelas IV di Boyolali tak sadarkan diri dan sudah dua pekan ini dirawat di rumah sakit. Dugaan sementara karena menjadi korban perundungan. 

TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Pada Sabtu (18/10/2025) saat jam istirahat, ANC siswa kelas 4 SD ini diantar temannya menghadap guru karena mengeluh sakit. Saat itu kondisi siswa di Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali ini pucat dan lemas.

Korban sempat dibawa ke rumah sakit terdekat, namun karena kondisinya semakin memburuk, akhirnya dirujuk ke RSUP Dokter Sardjito.

Kini, sudah hampir dua pekan di rumah sakit, kondisi ANC belum sadarkan diri.

Baca juga: Kungkum dan Berenang di Umbul Tirtomulyo Boyolali Peninggalan PBX Raja Solo

Raja Keraton Kasunanan Solo Paku Buwana XIII Dimakamkan Rabu 5 November di Imogiri

Dia saat ini masih dirawat intensif di Ruang ICU RSUP dr Sardjito.

Dari pemeriksaan awal, ANC mengalami pendarahan dan pembengkakan di bagian otak. Dugaan awal terjadi karena benturan benda tumpul.

Hal itu yang kemudian muncul dugaan bocah tersebut mengalami perundungan

Berkait hal tersebut, pihak kepolisian masih mendalaminya.

Ya, seorang siswa kelas 4 SD di Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali terbaring dan mendapat perawatan intensif di RSUP dr Sardjito Yogyakarta.

Sudah hampir dua pekan, sejak 18 Oktober 2025, ANC tak sadarkan diri di ruang ICU. ANC pingsan saat berada di sekolah.

Guru di SD tempat ANC menimba ilmu kemudian melarikannya ke rumah sakit.

ANC kemudian dirujuk ke rumah sakit utama agar mendapatkan penanganan lebih maksimal.

Sebelum dirujuk ke RSUP dr Sardjito, ANC sempat dirawat sehari di salah satu rumah sakit swasta di Kecamatan Sambi.

Akibat Benda Tumpul

“Dari hasil CT scan, kata dokter ada pembengkakan di otak dan pendarahan,” kata penasihat hukum keluarga, Nova Satria Pamungkas seperti dilansir dari TribunSolo.com, Minggu (2/11/2025).

Masih dari keterangan dokter, kata Nova, pendarahan di otak itu terindikasi akibat benturan benda tumpul.

Setelah mendapat keterangan tersebut, pihak keluarga melalui Nova melakukan audiensi dengan pihak sekolah.

Baca juga: Damkar Boyolali Turun ke Sumur Sedalam 18 Meter demi Selamatkan Seekor Anak Kambing

Insiden Gancet yang Bikin Sepasang Pendaki Meninggal, Hasil Autopsi Ungkap Fakta Mengerikan Ini

Namun pihak sekolah mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab ANC jatuh pingsan.

“Pihak sekolah tidak mengetahui. Tiba-tiba anak ini mengeluh sakit, lalu tidak sadarkan diri,” tambahnya.

Nova pun menduga ada kejanggalan dan memutuskan menempuh upaya hukum.

Dia telah mendampingi keluarga membuat laporan pengaduan ke Polres Boyolali.

Sementara itu, Siti Insyiroh Rahmawati menyatakan bahwa siswa tersebut datang ke kantor guru karena mengeluh pusing.

“Langsung kami bawa ke rumah sakit,” ujarnya.

Dia juga menegaskan tidak ada perundungan yang terjadi di sekolah.

“Ibunya siswa itu juga sudah bilang, sebelum berangkat sekolah anaknya memang sudah mengeluh pusing,” tambahnya.

Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Indrawan Wira Saputra telah menerima laporan pengaduan tersebut.

“Masih dalam lidik (penyelidikan),” pungkasnya. (*)

Sumber TribunSolo.Com

 

 

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved