Berita Kendal
Sosok Putri Gadis Kendal Biarkan Ibunya yang Meninggal Membusuk di Kamar, Alami Masalah Psikis
Dokter di RS Muhammadiyah Boja, Arfa Bima Firizqina mengungkapkan kondisi Putri Setia Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Dokter di RS Muhammadiyah Boja, Arfa Bima Firizqina mengungkapkan kondisi Putri Setia Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (17) yang terkulai lemas setelah tak makan hampir sebulan.
Kedua kakak beradik itu, sebelumnya tak makan sesuap nasi dan hanya meneguk air sumur yang direbus di rumahnya.
Aktivitas itu dilakukan sampai ibunya bernama Setianingsih (51) ditemukan meninggal membusuk pada Sabtu (1/11/2025).
"Iya, keduanya mengalami kekurangan berupa kesadaran psikiater," katanya ditemui di RS Muhammadiyah Boja Kendal, Senin (3/11/2025) sore.
Baca juga: Kisah Dua Anak di Kendal Hampir Sebulan Hanya Minum Air Putih, Ibu Meninggal Tetangga Tak Tahu
Baca juga: 1 Tahun Kasus Kades "Jual" Tanah Desa Mandek, Warga Nolokerto Geruduk Kejari Kendal
Dokter Arfa mengungkapkan, saat pertama kali dibawa ke RS Muhammadiyah Boja, keduanya dalam kondisi lemas.
Adiknya, Intan bahkan sudah tidak sadarkan diri. Sedangkan Putri masih sadar namun terkulai lemas.
Setelah dilakukan pemeriksaan awal, kedua korban tak mengalami kekurangan kadar gula meskipun sudah tidak makan nasi hampir sebulan.
"Tidak ada tanda kurang gula tapi mengalami dehidrasi. Dan tim medis menemukan kedua pasien lemas saat dibawa ke sini pada Sabtu kemarin," ujarnya.
Dia menerangkan, pihaknya masih kesulitan untuk proses asesmen karena keterangan dari Putri selalu berubah. Sedangkan Intan mengalami kesulitan berbicara.
"Waktu dianalisa jawabannya selalu berubah," imbuhnya.
Saat ini, pihaknya masih fokus untuk memulihkan kondisi fisik kedua kakak beradik yang kini telah ditinggal ibunya tersebut.
Di sisi lain, pihaknya juga akan terus memantau kondisi psikiater keduanya, dan berkoordinasi dengan dokter psikiater.
"Dirawat sampai sini untuk pemulihan fisik sekitar seminggu. Tapi untuk kejiwaan, kami konsultasikan dengan dokter lain di bidangnya," tambahnya.
Kronologi
Sebuah peristiwa tak biasa terjadi di Dukuh Somopuro RT 7 RW 7 Desa Bebengan Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
Seorang ibu rumah tangga bernama Setianingsih (51) ditemukan meninggal di rumahnya, Sabtu (1/11/2025).
Yang lebih miris, dua anaknya bernama Putri Setia Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (17) terlukai lemas menahan lapar di dalam rumah.
Keduanya juga tak mengetahui jika ibu mereka telah meninggal. Saat diketahui oleh warga, rumah Setianingsih terkunci dari dalam, dan diganjal menggunakan kursi.
Kepala Desa Bebengan, Wastoni mengatakan sosok Setianingsih dikenal sebagai orang yang mudah bergaul dan aktif dalam kegiatan desa.
Namun, sejak beberapa hari terakhir, Wastoni menemukan gelagat berbeda dari kedua anaknya. Setianingsih mulai jarang keluar rumah.
"Kalau keluarga itu warga melihatnya sebagai orang mampu. Karena biasanya sebulan sekali beli bahan makanan satu becak dibawa ke rumah," katanya ditemui, Senin (3/11/2025) sore.
Selang beberapa hari kemudian, Wastoni mendapati laporan warga bahwa Setianingsih telah meninggal dalam kondisi jenazah yang sudah membusuk.
Kejadian itu terungkap setelah warga mencium aroma busuk dari dalam rumah. Warga juga melihat kerumunan lalat berada di dekat jendela kaca rumah.
Namun saat akan masuk, ternyata pintu rumah dikunci dan diganjal menggunakan kursi. Setelah dibuka perlahan, warga kemudian bertanya ke Putri Setia Gita Pratiwi untuk melihat ibunya yang diduga mengalami sakit.
"Ditanya sama warga, ibunya di mana. Terus dijawab itu didalam, tapi pas dilihat itu ibu Setianingsih sudah meninggal dan membusuk," terangnya.
Wastoni pun langsung memanggil pihak kepolisian serta warga untuk mengevakuasi jenazah. Setelah dievakuasi, kedua anak Setianingsih juga kini dirawat di RSI Boja Kendal dengan kondisi tubuh yang terkulai lemas kekurangan nutrisi.
"Itu langsung saya panggil pak polisi, dan ramai," imbuhnya.
Ditemui di RSI Boja, Putri Setia Gita Pratiwi mengaku keluarganya hanya mengkonsumsi air putih sejak 4 Oktober hingga Setianingsih ditemukan meninggal.
Dia mengatakan, tetangganya juga tidak ada yang tahu kondisi rumah dalam rentan waktu tersebut.
"Minum air putih direbus pakai kompor sampai ibu meninggal. Tetangga tidak tahu, tahunya ya itu tanggal 1 November. Saya sama adik minum air," katanya.
Diterangkannya, Putri tidak meminta bantuan ke warga karena dilarang oleh ibunya. Dia bercerita, agar tidak ada yang mengetahui kondisi keluarganya dengan alasan tidak mau merepotkan tetangga.
"Enggak bilang ke tetangga, ibuk enggak ngebolehin. Dan harus nurut ibu. Karena ya enggak mau ngerepotin tetangga, gitu," paparnya.
Putri menuturkan, ayahnya telah lebih dulu meninggal sejak tahun 2017 di Kalimantan. Sejak saat itu, ia beserta keluarga yang awalnya tinggal di Semarang, kemudian pindah rumah ke Boja Kendal pada 2019.
"Ibu di Semarang ga kerja cuma masak bantu Budhe. Kalau ayah sudah meninggal," tuturnya.
Hingga kini, putri dan adiknya Intan Ayu Sulistyowati masih menjalani perawatan di RSI Boja Kendal. (ags)
| Kisah Dua Anak di Kendal Hampir Sebulan Hanya Minum Air Putih, Ibu Meninggal Tetangga Tak Tahu |
|
|---|
| 1 Tahun Kasus Kades "Jual" Tanah Desa Mandek, Warga Nolokerto Geruduk Kejari Kendal |
|
|---|
| Pemulung di Brangsong Kendal Ditemukan Meninggal di Sungai, Diduga Terpeleset dan Jatuh |
|
|---|
| Tanggul di Ngebum Jebol Diterjang Rob, Pemkab Kendal Siapkan Penanganan |
|
|---|
| Angka Kematian Bayi di Kendal Capai 63 Kasus, Bupati Minta Bumil Rutin Periksa Kesehatan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251103_JENGUK-KELUARGA-Bupati-Kendal-Dyah-Kartika-Permanasari.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.