Berita Cilacap
Tak Hanya Jadi Lumbung Pekerja Migran, Cilacap Bangun Sistem Perlindungan Berbasis Komunitas
Kabupaten Cilacap kembali menegaskan posisinya sebagai daerah dengan jumlah pekerja migran terbesar di Jawa Tengah.
Penulis: Rayka Diah Setianingrum | Editor: M Zainal Arifin
"Masih ada kekurangan di sana-sini, dan untuk itu kita butuh komunitas seperti ini agar bisa saling mendukung," ujar Budi.
Budi menambahkan, peran komunitas sangat penting untuk memastikan keadilan dan perlindungan bagi pekerja migran serta keluarganya.
"Kami ingin masyarakat, baik yang berangkat maupun keluarga yang ditinggalkan, semuanya terlindungi dan berkualitas," ungkapnya.
Baca juga: Pemkab Cilacap Target Zero Korban di Musim Hujan Periode Ini, Langkah Antisipasi Dilakukan
Data Dinas Ketenagakerjaan menunjukkan, jumlah PMI asal Cilacap menurun dari tahun ke tahun.
"Dulu pernah sampai tujuh ribu, lalu enam ribu, dan per September 2025 tinggal sekitar lima ribu orang," jelas Budi.
Ia menegaskan bahwa penurunan jumlah bukan berarti kemunduran, tetapi bagian dari upaya peningkatan kualitas pekerja migran.
"Kita sekarang fokus bukan pada jumlah, tapi pada kualitas mereka agar benar-benar siap dan kompeten," tutupnya.
Dengan komitmen ini, Pemkab Cilacap berupaya tidak hanya menjadi lumbung pekerja migran, tetapi juga contoh daerah dengan sistem perlindungan yang kuat dan berbasis komunitas. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251104_Sistem-perlindungan-PMI.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.