BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan Pastikan Relawan MBG Pekalongan Dapat JKK dan JKM
BPJS Ketenagakerjaan Pekalongan memastikan, seluruh relawan program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapatkan perlindungan penuh.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - BPJS Ketenagakerjaan Pekalongan memastikan, seluruh relawan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertugas di dapur SPPG (Satuan Pelaksana Pangan Gizi) di Kota dan Kabupaten Pekalongan kini mendapatkan perlindungan penuh melalui program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Hingga kini, tercatat 33 dapur SPPG, 14 di Kota Pekalongan dan 19 di Kabupaten Pekalongan telah secara resmi terdaftar sebagai peserta aktif.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Pekalongan, Widhi Astri Aprilia Nia, mengatakan bahwa komitmen ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara kantor pusat BPJS Ketenagakerjaan dan Badan Gizi Nasional (BGN).
"BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen melindungi para relawan di dapur BGN, baik relawannya maupun pekerjanya."
"Setelah MoU pusat ditandatangani, kami langsung menindaklanjutinya di wilayah Pekalongan. Alhamdulillah, sampai hari ini sudah ada 33 dapur yang relawannya terlindungi," ungkap Widhi saat ditemui Tribunjateng.com, di ruang kerjanya, Jumat (7/11/2025).
Ia menjelaskan, bahwa relawan MBG mendapatkan perlindungan yang sama dengan peserta BPJS Ketenagakerjaan lainnya.
Untuk iurannya, peserta masuk segmentasi pekerja penerima upah dengan besaran Rp16.800 per bulan, disesuaikan dengan laporan upah.
"Manfaat perlindungan yang diberikan mencakup perawatan medis, akibat kecelakaan kerja dengan layanan rawat inap kelas 1 di rumah sakit pemerintah, dan biaya pengobatan tanpa batas (unlimited)," imbuhnya.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Pekalongan Pastikan Layanan Kecelakaan Kerja Semakin Cepat dan Tepat
Widhi mengungkapkan, bahwa selama ini sudah ada enam kasus kecelakaan kerja relawan yang sepenuhnya ditanggung.
"Kalau terjadi risiko kematian di luar kecelakaan kerja, manfaatnya Rp 42 juta. Tidak ada perbedaan manfaat antara relawan SPPG, dan peserta BPJS Ketenagakerjaan lainnya," jelasnya.
Ia juga mencontohkan, risiko kerja yang sering kali tidak disadari masyarakat.
"Seperti bulan lalu, ada relawan yang hanya menaruh tray makanan, tapi tangannya terjepit hingga urat nadinya putus."
"Itu risiko yang tidak disangka-sangka. Karena itu, perlindungan ini sangat penting," tuturnya.
Widhi menyampaikan, bahwa kerja sama dengan SPPG di Pekalongan sudah berjalan sekitar empat bulan, sejak sosialisasi mulai dilakukan di semua dapur MBG.
"Kami memiliki komitmen kuat agar relawan terlindungi dan nyaman bertugas. Ke depan, kami berharap bukan hanya relawan, tetapi seluruh tenaga kerja yang terlibat dalam rantai pasok MBG termasuk penyalur sayuran juga bisa ikut terlindungi," imbuhnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251107_BPJS-Ketenagakerjaan-kunjungi-pasien-SPPG.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.