Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Viral Video Bullying SMPN 1 Blora Direkam Siswa, Pihak Sekolah Kecolongan 2 Hal Sekaligus

SMP Negeri 1 Blora bakal lebih memperketat lagi pengawasan penggunaan HP di lingkungan sekolah

|
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muslimah
Tribun Jateng/M Iqbal Shukri
KASUS PERUNDUNGAN - Kepala SMP Negeri 1 Blora, Ainur Rofiq, saat ditemui Senin (10/11/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - SMP Negeri 1 Blora bakal lebih memperketat lagi pengawasan penggunaan HP di lingkungan sekolah.

Hal itu setelah viral kasus perundungan atau bullying yang terjadi di SMP Negeri 1 Blora, Jumat (7/11/2025) lalu.

Video viral kasus perundungan terhadap seorang siswa itu menjadi sorotan publik. 

Dalam video berdurasi 25 detik itu, seorang siswa berseragam olahraga dipukul dan ditendang berkali-kali oleh seorang siswa berseragam Pramuka.

Baca juga: Pelaku Bullying Pukul dan Tendang Korban di Kamar Mandi SMPN 1 Blora

Berawal Kecurigaan hingga Lapor Polisi, Driver Ojol Gemetar Lihat Isi Paket yang Diantarnya

Kasus Bullying di SMP N 1 Blora, Dewan Pendidikan : Sekolah Harus Jadi Tempat Aman bagi Anak

Daftar 12 Peringkat 3 Terbaik, Timnas U-17 Indonesia Lolos 32 Besar Piala Dunia U-17 Raih 3 Poin?

Duduk Perkara Rasnal, Mantan Kepsek SMAN 1 Yang Tak Dapat Gaji 1 Tahun Karena Bela Guru Honorer

Korban berusaha melindungi kepalanya, dengan kedua tangannya. 

Dalam kejadian itu, siswa lainnya hanya tampak menonton tak ada upaya melerai saat kasus perundungan itu berlangsung.

Diketahui video tersebut, direkam oleh siswa lainnya. 

Kepala SMP Negeri 1 Blora, Ainur Rofiq, mengatakan penggunaan ponsel di lingkungan sekolah telah diatur dengan ketat.

Namun, dalam viralnya video kasus perundungan yang terjadi itu, pihak sekolah merasa kecolongan. 

Pertama kecolongan masih adanya kasus perundungan di lingkungan sekolah. 

Kedua kecolongan terkait siswa yang menggunakan HP pada saat bukan proses pembelajaran.

"Di sekolah itu aturannya tidak boleh membawa HP, kecuali saat ada pembelajaran. Jadi saat pembelajaran, memang anak disuruh bawa HP, tetapi HP itu dikumpulkan."

"Jadi pagi itu dikumpulkan, ada tempat boksnya, setiap kelas itu punya boks. Pagi dikumpulkan kemudian nanti pada saat pembelajaran HP di boks diambil, kemudian dibagi ke siswa dipakai pembelajaran, kemudian setelah pembelajaran ditarik kembali."

"Nah, kita kecolongan (ada yang bawa HP digunakan untuk merekam aksi perundungan itu-red). Guru-guru yang perintah bawa HP itu lupa tidak menghitung berapa yang dikumpulkan," jelasnya, saat ditemui Senin (10/11/2025).

Lebih lanjut, pihaknya berkomitmen akan memperketat lagi pengawasan soal penggunaan HP di sekolah.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved