Berita Cilacap
Tumbuhkan Kepekaan Kemanusiaan, MI Al Muttaqin Cilacap Kenalkan Sosok Pahlawan Lewat Seni Grafis
Deretan delapan gambar pahlawan nasional Indonesia dalam bentuk seni grafis menghiasi atap ruang kelas 2
Penulis: Rayka Diah Setianingrum | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Deretan delapan gambar pahlawan nasional Indonesia dalam bentuk seni grafis menghiasi atap ruang kelas 2 MI Al Muttaqin, Desa Binangun, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap.
Pada Selasa (11/11/2025), sebanyak 27 siswa tampak antusias mewarnai wajah Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, sosok yang baru saja dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya sekolah menumbuhkan semangat kepahlawanan dan kepekaan kemanusiaan siswa melalui media seni visual.
"Kami ingin mengenalkan peran para tokoh bangsa dengan cara yang menyenangkan dan kreatif, supaya anak-anak bisa belajar mengenal pahlawan sambil berimajinasi," kata Kepala Sekolah MI Al Muttaqin Binangun, Nur Laeli.
Nur Laeli menjelaskan, delapan tokoh yang dipilih mewakili beragam latar perjuangan, mulai dari Jenderal Soedirman di bidang militer, Ki Hadjar Dewantara di pendidikan, hingga Wage Rudolf Soepratman di dunia seni.
"Selain itu, ada Ir. Soekarno sebagai proklamator, RA Kartini dan Cut Nyak Dien sebagai pejuang perempuan, serta Sultan Hasanuddin dan Teuku Umar yang melambangkan semangat perlawanan di masa penjajahan," ujarnya.
Sebelum kegiatan mewarnai dimulai, guru kelas lebih dulu memperkenalkan kisah perjuangan para tokoh tersebut agar siswa memahami makna di balik gambar yang mereka warnai.
"Tujuannya agar anak-anak tidak sekadar menggambar, tetapi juga tahu siapa sosok yang mereka warnai dan nilai perjuangan apa yang bisa diteladani," tambah Laeli.
Pada kesempatan kali ini, sosok Gus Dur menjadi tokoh utama yang diperkenalkan kepada siswa kelas 2 melalui gambar yang menggambarkan dirinya tengah menyaksikan tarian barongsai dengan latar lampion.
"Pemilihan Gus Dur karena beliau adalah pahlawan kemanusiaan yang memperjuangkan demokrasi, pendidikan Islam, serta keberagaman di Indonesia," ungkap Laeli.
Ia menuturkan, pesan yang ingin ditanamkan kepada siswa adalah nilai-nilai toleransi dan kepedulian antarumat manusia seperti yang diperjuangkan Gus Dur semasa hidupnya.
"Gus Dur mengajarkan bahwa menjadi manusia seutuhnya berarti menghargai perbedaan dan memperjuangkan kemanusiaan tanpa pandang suku atau agama," kata Laeli.
Menurutnya, kegiatan mengenalkan pahlawan melalui seni grafis menjadi cara efektif menumbuhkan karakter sejak dini.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap anak-anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang peka terhadap sesama dan menghargai perjuangan orang lain," ujarnya.
Kegiatan menghias kelas dan mewarnai tokoh pahlawan di MI Al Muttaqin juga menjadi bagian dari peringatan Hari Pahlawan yang jatuh setiap 10 November.
"Momentum Hari Pahlawan kami jadikan ruang refleksi agar siswa belajar meneladani semangat perjuangan lewat cara yang menyenangkan," tutup Laeli.
Lewat seni grafis dan warna, nilai-nilai kepahlawanan kini hadir lebih dekat dengan dunia anak-anak, mengajarkan mereka bahwa perjuangan bisa dimulai dari hal-hal kecil yang dilakukan dengan hati. (ray)
| Cilacap Krisis Sampah: Armada Terbatas, 700 Ton Sampah Per Hari Belum Terangkut |
|
|---|
| Banjir Rob Rendam Enam Dusun di Kampunglaut, BPBD Cilacap Imbau Warga Tetap Siaga |
|
|---|
| BP Tapera dan BNI Sosialisasikan KPR Subsidi, Cicilan Hanya Rp1,1 Juta Per Bulan |
|
|---|
| Cegah PMK, Vaksinasi Hewan di Cilacap Capai 91 Persen Sepanjang 2025 |
|
|---|
| Kronologi 1 Keluarga Mengungsi Karena Turap 6 Meter Longsor Akibat Hujan Deras di Cilacap |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.