Berita Blora
Kasus Bullying di SMPN 1 Blora Berawal dari Kesalahpahaman Lalu Dikompori, 33 Siswa Terlibat
Sebanyak 33 siswa SMPN 1 Blora dipanggil ke Mapolsek Blora untuk menjalani pembinaan karena terlibat dalam kasus bullying atau perundungan.
Penulis: Nal | Editor: M Zainal Arifin
Ringkasan Berita:
- Seorang siswa SMPN 1 Blora menjadi korban dugaan perundungan atau bullying di lingkungan sekolah.
- Bullying tersebut diduga terjadi di kamar mandi sekolah pada jam istirahat, Jumat (7/11).
- Senin (10/11) kemarin, 33 siswa SMPN 1 Blora yang terkait dengan bullying dikumpulkan di Mapolsek Blora.
TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Suasana tenang di SMPN 1 Blora berubah mencekam ketika sebuah video berdurasi 25 detik menyebar cepat di media sosial.
Dalam video itu, seorang siswa berseragam olahraga berwarna biru tampak berjongkok di sudut kamar mandi sekolah.
Ia berusaha melindungi kepalanya saat dipukul dan ditendang berkali-kali oleh teman sekolahnya yang mengenakan seragam Pramuka.
Yang membuat hati miris, di sekitar lokasi sejumlah siswa lain hanya menonton, bahkan sebagian tampak menertawakan dan memprovokasi. Tak ada yang melerai.
Belakangan, diketahui peristiwa itu terjadi pada Jumat (7/11) lalu, saat jam istirahat. Korban adalah siswa kelas VIII, sementara pelaku merupakan siswa kelas VII.
Dugaan kuat, aksi tersebut dipicu kesalahpahaman sepele antarsiswa yang kemudian memanas karena provokasi teman-temannya dari kelas IX.
Kepala SMPN 1 Blora, Ainur Rofiq, tak bisa menyembunyikan keprihatinannya. Ia membenarkan insiden itu terjadi di sekolah yang ia pimpin.
“Sebagai kepala sekolah, saya mohon maaf atas kejadian ini. Kami sangat menyesalkan. Ini jadi pelajaran bagi kami semua untuk lebih memperhatikan anak-anak,” ujarnya dengan nada berat, Senin (10/11).
Rofiq mengatakan, setelah mengetahui kejadian tersebut, pihaknya langsung bergerak cepat.
Baca juga: Viral Video Bullying SMPN 1 Blora Direkam Siswa, Pihak Sekolah Kecolongan 2 Hal Sekaligus
Pada Sabtu (8/11), ia mengumpulkan seluruh siswa yang terlibat—baik pelaku, korban, maupun siswa yang ikut menonton. Orang tua kedua belah pihak juga dipanggil untuk dimediasi.
“Awalnya ini kesalahpahaman kecil, tapi karena ada yang ‘mengompori’, situasinya memburuk. Semua pihak sudah kami pertemukan dan alhamdulillah bisa berdamai,” jelasnya.
33 Siswa Diperiksa Polisi
Kasus ini ternyata tak hanya melibatkan dua atau tiga orang. Sebanyak 33 siswa SMPN 1 Blora dipanggil ke Mapolsek Blora untuk menjalani pembinaan pada Senin (10/11).
Kapolsek Blora, AKP Rustam, menjelaskan langkah ini diambil agar anak-anak memahami konsekuensi dari perundungan.
“Kami tidak ingin menghukum, tapi mendidik. Semua anak, termasuk pelaku dan saksi, kami beri pembinaan bersama orang tuanya,” tegasnya.
Polisi juga berkoordinasi dengan pihak sekolah dan Dinas Pendidikan untuk mendampingi siswa secara psikologis.
“Kami terus dalami motifnya. Yang pasti, semua anak yang terlibat akan mendapat pembinaan berkelanjutan,” ujar Rustam.
Baca juga: Pelaku Bullying Pukul dan Tendang Korban di Kamar Mandi SMPN 1 Blora
Dinas Pendidikan Turun Langsung, Akan Libatkan Psikolog
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Sunaryo, mengaku prihatin sekaligus menyesalkan terjadinya perundungan di lingkungan sekolah unggulan tersebut.
Ia menegaskan, pihaknya akan menangani kasus ini secara serius.
“Kami langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Polsek Blora. Dinsos punya psikolog yang akan membantu pendampingan anak-anak ini,” ungkapnya.
Dindik Blora kini menyiapkan program pencegahan jangka panjang dengan melibatkan seluruh kepala sekolah SMP dan SD.
“Kami ingin memastikan setiap sekolah benar-benar mengaktifkan tim pencegahan kekerasan yang sudah dibentuk. Jangan sampai ini terulang,” tambahnya.
Kasus di SMPN 1 Blora menjadi pengingat bahwa dunia pendidikan bukan hanya soal nilai dan prestasi, tetapi juga tentang membentuk empati dan karakter.
Baca juga: Kasus Bullying di SMP N 1 Blora, Dewan Pendidikan : Sekolah Harus Jadi Tempat Aman bagi Anak
Kini, di tengah penyesalan dan rasa bersalah, para siswa yang terlibat mulai menjalani pembinaan.
Sekolah berjanji akan terus melakukan pendampingan hingga kondisi psikologis korban benar-benar pulih dan hubungan antarsiswa membaik. (M Iqbal Shukri)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251110_Perundungan-siswa-SMP-di-Blora.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.