Berita Jepara
Misteri Kematian ART di Jepara: Viral di Medsos, Polisi Bongkar Makam untuk Autopsi Ulang
Seorang ART ditemukan meninggal di rumah majikannya di Desa Ngasem, Kecamatan Batealit, Jepara.
Penulis: Nal | Editor: M Zainal Arifin
Ringkasan Berita:
- Seorang ART bernama Khoiriyah (54) ditemukan meninggal dunia di rumah majikannya, di Desa Ngasem, Kecamatan Batealit, Jepara.
- Polisi telah memeriksa empat saksi, termasuk majikan korban.
- Hasil pemeriksaan awal dari Puskesmas Batealit tidak menemukan tanda kekerasan, namun karena kasus ini viral dan menimbulkan dugaan liar.
- Polisi bersama tim Inafis, Bidlabfor, dan Biddokkes Polda Jateng melakukan ekshumasi makam Khoiriyah untuk autopsi ulang, guna memastikan penyebab pasti kematian.
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Warga Kabupaten Jepara digemparkan dengan kabar meninggalnya seorang asisten rumah tangga (ART) bernama Khoiriyah (54) di rumah majikannya, JR (40), warga Desa Ngasem, Kecamatan Batealit, pada Sabtu (8/11/2025) pagi.
Peristiwa ini tak hanya mengejutkan warga sekitar, tapi juga viral di media sosial.
Sejumlah warganet berspekulasi liar, mulai dari dugaan pembunuhan hingga persoalan utang-piutang antara korban dan majikan.
Kasatreskrim Polres Jepara, AKP M Faizal Wildan Umar Rela, membenarkan kejadian tersebut.
Ia mengatakan, sejauh ini polisi telah memeriksa empat orang saksi, termasuk majikan korban.
“Benar, korban ditemukan meninggal dunia di rumah majikannya. Namun pihak keluarga belum melapor kepada kami,” kata AKP Faizal, Kamis (13/11/2025).
Ditemukan Bersandar Tak Bernyawa
Menurut keterangan saksi, pagi itu sekitar pukul 05.30 WIB, Khoiriyah sempat terlihat menuju kamar mandi, lalu kembali ke kamar dan diperkirakan menunaikan salat Subuh.
Tak lama kemudian, sekitar pukul 06.00 WIB, anak majikan yang tidur bersamanya menemukan Khoiriyah dalam posisi duduk bersandar di depan lemari, dengan wajah tertutup rambut dan tubuh sudah pucat.
Baca juga: Awalnya Keluarga Tak Laporkan dan Legowo, Kini Setuju Otopsi Kasus Kematian ART Jepara
Warga lalu melapor ke ketua RT setempat. Dari hasil pemeriksaan dokter Haris Taqwa dari Puskesmas Batealit, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Hanya terdapat lebam mayat di wajah, dan diperkirakan sudah meninggal dua jam sebelum ditemukan,” ujarnya.
Khoiriyah diketahui baru bekerja dua minggu di rumah JR.
Ia hidup sebatang kara dan sempat mengalami depresi karena masalah ekonomi.
Meski keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah dan jenazah langsung dimakamkan di Desa Kerso, Polres Jepara tetap melanjutkan penyelidikan guna meredam berbagai spekulasi publik.
Makam Dibongkar, Ratusan Warga Padati TPU
Kamis pagi (13/11/2025), suasana di TPU Desa Kerso, Kecamatan Kedung, mendadak ramai.
Ratusan warga berkerumun di area pemakaman untuk menyaksikan proses pembongkaran makam Khoiriyah.
Sekitar pukul 10.41 WIB, tim gabungan dari Inafis Polres Jepara, Bidlabfor, dan Biddokkes Polda Jateng tiba di lokasi.
Mereka langsung melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam guna kepentingan autopsi ulang.
Tenda hijau besar dipasang menutupi area pemeriksaan, dan garis polisi melingkari lokasi untuk membatasi warga yang terus berdatangan.
“Kami melaksanakan eksumasi karena muncul berita viral terkait dugaan tindak pidana dalam kematian almarhumah. Untuk memastikan itu, kami lakukan pemeriksaan menyeluruh,” jelas AKP Faizal.
Menurutnya, sebagian organ dalam korban dibawa ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut oleh tim forensik.
“Hasil lengkap baru bisa diketahui paling lambat dua minggu ke depan,” tambahnya.
AKP Faizal juga menjelaskan bahwa pada awal kematian, polisi sebenarnya telah menyarankan dilakukan autopsi. Namun kala itu pihak keluarga menolak karena menganggap kematian Khoiriyah sebagai musibah.
“Karena kasus ini sudah menjadi perhatian publik, kami laksanakan eksumasi sesuai prosedur KUHP setelah mendapat izin dari keluarga,” katanya.
Baca juga: Makam ART di Jepara Dibongkar Polisi, Hasil Menunggu Bidlabfor dan Biddokkes Polda Jateng
Warga Harap Kasus Terungkap Jelas
Hingga sekitar pukul 13.00 WIB, tim forensik selesai melakukan pemeriksaan. Namun hasil autopsi belum diumumkan karena masih dalam tahap analisis laboratorium.
Sementara itu, masyarakat Jepara berharap kepolisian dapat mengungkap secara terang penyebab pasti kematian Khoiriyah — apakah murni karena sakit atau ada hal lain di baliknya.
“Kami berharap polisi bisa buka semuanya. Biar jelas, nggak ada lagi kabar simpang siur,” ujar seorang warga yang menyaksikan proses ekshumasi di TPU Kerso. (Tito Isna utama)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251113_pembongkaran-makam.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.