Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Pemkab Kudus Sukses Tekan Angka Stunting dari 17,6 Persen Jadi 13,2 Persen, Ini Caranya

Pemerintah Kabupaten Kudus berjibaku menurunkan angka stunting dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: M Zainal Arifin
Tribunjateng.com/Saiful Ma'sum
TIMBANG ANAK: Ilustrasi Kader Posyandu di wilayah Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus sedang menimbang anak dalam pemeriksaan rutin anak, baru-baru ini. Pemkab Kudus berhasil menekan angka stunting dari 17,6 persen menjadi 13,2 persen, ditaget turun di bawah 5 persen pada 2025. (Tribun Jateng/Saiful Masum) 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pemerintah Kabupaten Kudus berjibaku menurunkan angka stunting dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Dinas Kesehatan setempat mencatat, angka stunting di Kabupaten Kudus berdasarkan survey status gizi (SSG) oleh Kementerian Kesehatan pada 2023 lalu di angka 17,6 persen.

Angka tersebut berhasil diturunkan pada 2024 menjadi 13,2 persen. Pada 2025 ini, Pemkab Kudus menargetkan penurunan stanting di bawah 5 persen dengan melakukan berbagai upaya.

Seperti bantuan pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil serta pemeriksaan kesehatan rutin bagi perempuan dan ibu hamil melalui program cek kesehatan gratis.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Nuryanto menyampaikan, upaya peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) terus dilakukan guna mendongkrak angka kesehatan masyarakat.

Baca juga: Wangi Rokok Fermentasi Sayuran Menggoda Pengunjung Museum Kretek Kudus

Selain upaya menekan angka kematian bayi, berbagai upaya juga dilakukan untuk menekan terus angka stunting pada anak. Tentunya dengan dukungan anggaran dari pemerintah daerah atau pemerintah pusat.

Kata dia, capaian luar biasa berhasil dimaksimalkan Pemkab Kudus dengan berhasil menekan angka stunting.

Pada 2024 lalu, angka stunting di Kota Kretek berhasil ditekan 4,4 persen, dari sebelumnya 17,6 persen menjadi 13,2 persen.

Capaian tersebut di bawah standar target nasional di angka 14 persen. Sehingga Kudus sudah mampu melampaui target nasional dalam rangka penurunan angka stunting.

"Nah karena realisasi targetnya lebih baik dari target nasional pada 2024 lalu, pemerintah pusat memberikan penghargaan berupa dana fiskal sebesar Rp 6 miliar kepada Pemkab Kudus yang diterima pada tahun ini. Penghargaan atas capaian penurunan angka stunting," terangnya, Kamis (13/11/2025).

Lebih lanjut, kata Nuryanto, Dinas Kesehatan Kudus juga konsisten memantau dan mengevaluasi setiap program yang berjalan.

Di bidang stunting, Dinas Kesehatan selalu berupaya menjaga konsistensi program stunting agar tidak bergerak naik kembali dengan temuan kasus baru.

Kata Nuryanto, angka pemeriksaan di posyandu per bulannya di bawah 5 persen dari jumlah populasi bayi di Kudus mencapai kurang lebih 54 ribu bayi dan balita pada Oktober 2025.

Baca juga: Perbaikan Jalan Agil Kusumadya Kudus Rencana Selesai Akhir Desember

Menandakan kasus stunting bisa ditekan sehingga pemeriksaan khusus penanganan stunting di tingkat posyandu juga berangsur membaik.

"Kami target stunting di Kudus pada tahun ini (2025) di bawah 5 persen. Semoga bisa tercapai dengan upaya maksimal," ujarnya.

Kabupaten Kudus kini memiliki 19 puskesmas yang tersebar di 9 kecamatan. 10 puskesmas di antaranya sudah melayani layanan kesehatan 24 jam.

Di antaranya Puskesmas Kaliwungu, Gribig, Dawe, Rejosari, Jekulo, Mejobo, Jepang, dan Undaan.

Dinas Kesehatan terus berupaya memaksimalkan SDM tenaga kesehatan di masing-masing puskesmas untuk memaksimalkan layanan kepada masyarakat. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved