Tribunjateng Hari ini
Neva Kagum Benteng Fort Willem I Ambarawa Bangkit Megah ala Eropa
Benteng di Ambarawa yang terbengkelai selama bertahun-tahun kini menjadi destinasi wisata baru yang memikat
Penulis: Achiar M Permana | Editor: M Syofri Kurniawan
Dulu, lorong ini gelap, lembap, dan hanya batu bata merah yang tampak.
Kini, revitalisasi membuatnya tampak seperti bangunan Eropa klasik dengan tekstur asli yang tetap dipertahankan.
Di beberapa sudut, dinding bata yang sengaja dibiarkan terlihat menjadi penanda usia dan otentisitas.
Yang paling membuat pengunjung berhenti dan mengangkat kamera ponsel adalah jalur ikonik yang diapit dua bangunan besar, A8a dan A9.
Jalan yang dulunya berupa tanah becek kini telah dipasang lantai batu yang licin mengkilap karena hujan, menciptakan pantulan cahaya yang membuat tempat itu tampak seperti set film sejarah.
Suasana makin terasa seperti perpaduan sejarah dan modernitas ketika lampu-lampu sorot kuning mulai menyala.
Plang penunjuk arah menuju sejumlah bangunan lain juga terpasang rapi.
Seorang pengunjung, Neva (21), warga Desa Pasekan, Kecamatan Ambarawa, tampak memotret dan berjalan keliling bangunan.
Ekspresi wajahnya tak menyembunyikan rasa takjub.
“Saya sudah keliling semua. Yang paling bagus ya spot ini, yang jalan di antara dua gedung, ikonik dari dulu.” Kata Neva kepada Tribun Jateng.
“Saya tidak menyangka bisa sebagus ini, dulu jalan ini becek, sekarang bersih, bangunannya dicat putih,” sambungnya.
Sementara itu, Dian (27), yang datang bersama Neva, mengaku sudah dua kali datang sejak area revitalisasi dibuka informal.
“Saya tahu ini buka karena rumah saya dekat sini. Ke depannya mau ke sini lagi, pengin coba cafenya,” kata Dian.
Bentuk otentik
Proses panjang di balik wajah baru benteng ini dijelaskan oleh Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Semarang, Tri Subekso.
benteng willem
Benteng Pendem Ambarawa
Revitalisasi Benteng Fort Willem I
tribunjateng.com
m syofri kurniawan
| Wali Kota Agustina Wilujeng Ingin Pameran Tanaman Hias Hidupkan Ekonomi Kreatif di Semarang |
|
|---|
| Longsor di Pandanarum Banjarnegara, 20 Rumah Tertimbun |
|
|---|
| Asghar Duga Manajemen PSIS sedang Negosiasi dengan Pihak Lain |
|
|---|
| Tiga Titik Terminal Bayangan di Kota Semarang Masih Dominan, Reno Apresiasi Tiga Bus Masuk Terminal |
|
|---|
| BNPB Siapkan Modifikasi Cuaca Dukung Pencarian Korban Longsor Majenang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/TRIBUN-JATENG-17-NOVEMBER-2025.jpg)