Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Warga Terakhir Dukuh Senik Demak Bertahan Tanpa Listrik, Puspita Bahari Dorong Pengadaan Panel Surya

Sejak 2023, aliran listrik PLN ke Dukuh Senik terputus. Akibatnya, keluarga Mak Jah mengandalkan genset sebagai sumber penerangan

Penulis: faisal affan | Editor: muslimah
Istimewa
KONDISI WARGA PESISIR - Mak Jah menjadi satu-satunya warga yang masih tinggal di Dukuh Senik, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Demak namun keterbatasan akses listrik. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Di tengah kawasan pesisir yang terdampak abrasi dan banjir rob sejak 2005, seorang warga Dukuh Senik, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Demak, Pasijah atau Mak Jah, tetap bertahan di rumahnya yang kini dikelilingi air. 

Bersama suaminya, Rokani, ia menggantungkan hidup sebagai nelayan sekaligus merawat hutan mangrove yang tersisa di wilayah tersebut.

Sejak 2023, aliran listrik PLN ke Dukuh Senik terputus. Akibatnya, keluarga Mak Jah mengandalkan genset sebagai sumber penerangan. 

Baca juga: BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Demak, Warga Nantikan Janji Tanggul Laut

Setiap hari, mereka mengeluarkan Rp 20 ribu – Rp 40 ribu untuk membeli bensin yang hanya mampu menyalakan lampu sekitar tiga hingga empat jam, mulai pukul 18.00 hingga 21.00 WIB. 

Setelah itu, rumah kembali gelap. Kebutuhan listrik untuk mengisi daya ponsel maupun memasak menggunakan rice cooker pun kerap tidak terpenuhi.

Penggerak Puspita Bahari, Masnuah, menyampaikan keprihatinannya saat mengunjungi rumah Mak Jah. 

“Sudah tiga tahun Mak Jah hidup dalam keterbatasan listrik. Dengan pendapatan sebagai nelayan yang tidak menentu, biaya bensin harian ini sangat memberatkan. Penting bagi kita untuk membantu Mak Jah mendapatkan panel surya agar ia bisa hidup lebih layak,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).

Kerusakan lingkungan di pesisir Demak terus memburuk. Hilangnya mangrove, pembangunan yang tidak ramah lingkungan, dan eksploitasi alam memperparah dampak krisis iklim. 

Sejumlah desa pesisir tenggelam dan memaksa warga bertahan dalam kondisi terbatas. Dukuh Senik menjadi salah satu wilayah yang mengalami dampak tersebut, ditandai dengan akses yang semakin sulit, menurunnya ekonomi warga, dan tingginya risiko dalam kehidupan sehari-hari.

Puspita Bahari mengajak masyarakat untuk membantu pengadaan panel surya bagi keluarga Mak Jah agar kebutuhan listrik mereka dapat terpenuhi secara mandiri dan beban pengeluaran harian berkurang.

"Kami mendorong pihak manapun untuk memberikan donasi panel surya kepada Mak Jah. Bisa melalui Rekening BRI a.n. KPN Puspita Bahari: 588601069775530 atau hotline Puspita Bahari: +62 852-9093-2662," tutupnya.(afn)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved