Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Longsor di Banjarnegara

25 Warga Masih Hilang Akibat Longsor di Situkung Banjarnegara, Tim SAR Kerahkan Enam Alat Berat

Masih ada 25 orang yang masih dalam pencarian akibat longsor di Dusun Situkung, Desa/Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara.

Penulis: Nal | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG/Agus Iswadi
LONGSOR - Tim SAR Gabungan melakukan upaya pencarian di lokasi longsor yang terletak di Dusun Situkung Desa/Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, Rabu (19/11/2025) siang. 
Ringkasan Berita:
  • Tim SAR Gabungan menemukan satu jenazah atas nama Dwi (50) pada longsor di Situkung, Banjarnegara, pada hari keempat pencarian.
  • Total korban meninggal dunia yang ditemukan kini berjumlah tiga orang, sementara 25 warga lainnya masih dalam pencarian.
  • Operasi pencarian pada hari kelima difokuskan di Sektor A dan C dengan pengerahan enam alat berat.
  • Demi keselamatan, Basarnas secara tegas melarang warga untuk kembali ke lokasi longsor guna mengevakuasi barang-barang pribadi.

 

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Satu korban tertimbun longsor di Dusun Situkung, Desa/Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, ditemukan pada pencarian yang dilakukan (19/11/2025) kemarin.

Sejauh ini, sudah ada tiga korban jiwa yang ditemukan di Situkung hingga pencarian pada hari keempat.

Dari data sementara, masih ada 25 orang yang masih dalam pencarian.

Jenazah lansia, Dwi, yang ditemukan Tim SAR kemudian dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Pandanarum.

Di lokasi, Sutrisno datang untuk memastikan bahwa jenazah tersebut merupakan istrinya.

Keyakinan Sutrisno itu diperkuat dari pakaian yang masih dikenakan Dwi saat ditemukan di lokasi longsoran.

"Pakaiannya pas (punya istri)," katanya.

Setelah dilakukan pemulasaraan, jenazah Dwi langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat.

Sutrisno tak kuasa menahan air matanya melihat peti jenazah istrinya diangkut ke dalam mobil ambulans.

PENEMUAN JENAZAH. Jenazah Dwi korban longsor dimasukan ke dalam ambulans setelah dilakukan pemulasaraan di Puskesmas Pandanarum Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, Rabu (19/11/2025).
PENEMUAN JENAZAH. Jenazah Dwi korban longsor dimasukan ke dalam ambulans setelah dilakukan pemulasaraan di Puskesmas Pandanarum Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, Rabu (19/11/2025). (Tribunjateng/Agus Iswadi)

Baca juga: Longsor Banjarnegara, Kontur Tanah Labil, Basarnas Larang Warga Evakuasi Barang: Bahaya

Dia turut masuk ke dalam ambulans untuk mengantarkan jenazah istrinya ke tempat peristirahatan terakhir.

Sutrisno menceritakan, sebelum terjadinya longsor masih bersama istrinya di ladang.

Lanjutnya, kemudian istrinya pulang terlebih dahulu.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, terang Sutrisno, jenazah istrinya ditemukan di dekat rumah.

"Ditemukan deket rumah, kejepit tembok," terangnya.

Pencarian Diintensifkan dengan Enam Alat Berat

Tim SAR Gabungan terus berupaya melakukan pencarian terhadap warga yang diduga tertimbun material longsor yang merusak 48 rumah di wilayah tersebut.

Ratusan potensi SAR dikerahkan dalam pencarian selain mengerahkan alat berat.

Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Tanah Longsor, Letkol CZI Teguh Prasetyanto menyampaikan, lokasi pencarian hari keempat ini dilakukan di sektor A dan sektor C.

Enam alat berat dikerahkan untuk membantu proses pencarian korban. Di sisi lain ada tambahan tiga alat berat sore ini.

"Siang hari tadi berhasil kita temukan satu korban atas nama Nyonya Dwi usia 50 tahun. Keberadaan jenazah di sektor A.1," katanya saat konferensi pers di posko, Rabu petang.

Baca juga: Tangis Sutrisno Pecah, Kenali Jenazah Istri Korban Longsor Banjarnegara dari Pakaian yang Dikenakan

Dengan begitu total sudah ada tiga orang meninggal dunia yang ditemukan hingga pencarian hari keempat ini.

Sehingga, lanjutnya, masih ada 25 orang yang belum ditemukan hingga hari ini.

Menurutnya ada beberapa kendala seperti hujan yang mengguyur wilayah pencarian serta adanya embung serta mata air di sektor B.

Guru Besar Teknik Geologi dan Lingkungan UGM, Profesor Dwikorita Karnawati telah mengecek langsung ke lokasi dan masih ada pergerakan tanah.

"Oleh karena selain pencarian kita juga mitigasi bencana susulan dengan cara mengurangi air yang ada di embung," ungkapnya.

Pasalnya apabila embung itu jebol, jelasnya, akan berpotensi terjadi bencana susulan.

Mitigasi telah dilakukan dengan mengurangi volume air embung dengan pompa air. Selain itu nantinya juga akan dilakukan penyudetan.

Dia menambahkan, modifikasi cuaca masih dilakukan untuk memudahkan proses pencarian akan tetapi hujan mengguyur lokasi pada sore ini.

Menurutnya ada kendala yang dialami tim karena banyak warga yang masih mengevakuasi barang-barang siang tadi.

"Itu yang membuat kondisi crowded. Makanya besok akan kami tertibkan. Warga tidak ada yang melaksanakan kegiatan itu. Untuk memudahkan proses pencarian kali ini," jelasnya.

EVAKUASI - Warga dibantu relawan mengevakuasi barang-barang pasca terjadinya longsor di Dusun Situkung Desa/Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, Rabu (19/11/2025).
EVAKUASI - Warga dibantu relawan mengevakuasi barang-barang pasca terjadinya longsor di Dusun Situkung Desa/Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, Rabu (19/11/2025). (TRIBUNJATENG/Agus Iswadi)

Larangan Warga Evakuasi Barang

Basarnas menegaskan warga tidak diperbolehkan lagi mengevakuasi barang-barang di rumah yang terdampak longsor wilayah Dusun Situkung Desa/Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara.

Operasi pencarian terhadap korban yang diduga tertimbun longsor kini memasuki hari kelima pada Kamis (20/11/2025). Ada 25 orang yang kini masih dalam pencarian.

Tim SAR Gabungan telah berhasil menemukan tiga orang dalam kondisi meninggal dunia pasca terjadinya longsor beberapa hari lalu hingga Kamis pagi.

Sedangkan empat korban luka yang dirawat di rumah sakit diketahui telah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono menyampaikan, operasi hari kelima ini akan difokuskan di sektor A dan C yang diprediksi masih banyak korban tertimbun longsor di lokasi tersebut.

Baca juga: 424 Warga Korban Bencana Longsor Banjarnegara Bakal Direlokasi 

Ada penambahan alat berat serta personel pada hari ini. Oleh karena itu pihaknya akan memaksimalkan pencarian pada hari ini.

"Semoga dengan penambahan alat berat dan personel, ada penambahan korban (ditemukan) yang signifikan pada hari kelima ini," katanya pada Kamis pagi.

Dia menegaskan bahwa warga sudah tidak diperbolehkan lagi melakukan evakuasi barang-barang yang ada di rumah pada hari ini.

"Karena situasi kontur tanah yang masih labil dan ada rekan-rekan (relawan) sehingga sangat membahayakan," jelasnya.

Budiono menambahkan, modifikasi cuaca masih terus dilakukan untuk memudahkan operasi.

Diakuinya memang faktor cuaca dan masih adanya pergerakan tanah menjadi kendala sehingga perlu kehati-hatian tim dalam proses pencarian.

"Modifikasi cuaca masih terus dilakukan untuk memudahkan operasi," imbuhnya. (Agus Iswadi)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved