Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Longsor Pandanarum Banjarnegara

Fenomena Blue Clay Penyebab Utama Longsor Situkung Banjarnegara, Apakah Itu?

18 korban longsor di Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara diduga masih tertimbun, belum ditemukan pada Kamis (20/11/2025).

Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI
TINJAU LONGSOR - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo meninjau lokasi longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Kamis (20/11/2025). 

Retakan tanah yang muncul mendadak, retakan berbentuk tapal kuda, dinding rumah bergeser, pohon atau tiang listrik condong, hingga keluarnya mata air baru dari lereng merupakan tanda bahwa tanah sedang bergerak.

"Begitu tanda-tanda itu muncul, jangan tunggu suara gemuruh atau material mulai turun. Itu sudah fase terlambat," ujarnya.

Bencana longsor dalam dua pekan terakhir meninggalkan dampak besar.

Baca juga: Terungkap, Biang Kerok Longsor di Pandanarum Banjarnegara, Dwikorita: Ada Lempung Biru

Kisah Pemburu Entung Jati, Yeyen Sehari Bisa Raup Cuan Rp750 Ribu

Di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, misalnya. Longsor menimbun beberapa rumah di Desa Cibeunying.

Wilayah tersebut mengalami penurunan tanah hingga dua meter serta retakan sepanjang 25 meter.

Di Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, longsor terjadi setelah hujan deras selama tiga jam.

Sedikitnya 25 orang diduga tertimbun dan dua meninggal.

Menurut Dwikorita, pergerakan tanah di Banjarnegara sudah berlangsung lama dan memburuk karena keberadaan lempung biru dengan mineral smektit (terutama montmorillonite) yang mengembang ekstrem saat basah.

Memasuki puncak musim penghujan, masyarakat yang tinggal di lereng pegunungan, perbukitan, dan dataran tinggi diminta meningkatkan kewaspadaan.

Dwikorita menekankan pentingnya tindakan cepat.

Dia meminta warga hindari aktivitas maupun pembangunan di bawah lereng terjal.

Warga laporkan kemunculan retakan besar, terutama berbentuk tapal kuda.

"Hentikan pemotongan lereng untuk jalan atau permukiman selama musim hujan. Pemerintah daerah perlu melakukan pemeriksaan berkala dan menyusun rencana evakuasi dini."

"Keselamatan manusia harus menjadi yang utama. Lereng-lereng rawan longsor harus terus dipantau, terutama saat curah hujan tinggi seperti sekarang," tutupnya. 

EVAKUASI KORBAN - Tim SAR Gabungan mengevakuasi jenazah korban tanah longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara, Kamis (20/11/2025) siang.
EVAKUASI KORBAN - Tim SAR Gabungan mengevakuasi jenazah korban tanah longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara, Kamis (20/11/2025) siang. (TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI)

18 Korban Belum Ditemukan

Lihin tidak kuasa melihat jenazah ibunya, Maruni (54), yang ditemukan tim SAR gabungan dalam proses pencarian korban tanah longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Kamis (20/11/2025) siang.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved