Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jawa Tengah

Transaksi Melalui QRIS di Jawa Tengah Tembus Rp 2,7 Triliun

Pengguna QRIS di Jateng mencapai 8,04 juta denga 4,2 juta merchant dan volume transaksi 846,3 juta senilai Rp2,7 triliun.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG/Fajar Bahruddin Achmad
GUNAKAN QRIS - Bina Bani Muttaqin, saat memindai papan barcode QRIS untuk membayar oleh-oleh yang dibelinya di Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma, Kabupaten Brebes, Sabtu (5/4/2025). Menurutnya, transaksi QRIS lebih praktis dan aman. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Digitalisasi pembayaran di Jateng melesat tajam. Data Bank Indonesia Jawa Tengah (BI Jateng), jumlah pengguna QRIS di Jateng mencapai 8,04 juta denga 4,2 juta merchant dan volume transaksi 846,3 juta senilai Rp2,7 triliun per September 2025,

Kepala Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra mengatakan, penguna QRIS di Jateng tumbuh 12,34 persen (yoy). Jumlah pengguna yang mencapai 8,04 juta membuat Jateng menduduki peringkat ke-3 nasional. Sedangkan, merchant tumbuh 23,25 persen (yoy). Jumlah 4,2 juta merchant ini menjadikan Jateng menduduki posisi ke-4.

"Kita juga ada QRIS Tap di transportasi. Hasil RDG, Jateng termasuk satu dari 14 provinsi yang sudah melakukan QRIS Tap di angkutan umum," sebut Rahmat, Sabtu (22/11/2025).

Kepala Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra
Kepala Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra (TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN )

Pada Trans Jateng, penggunaan QRIS tercatat 8.405.349 transaksi selama Januari–Oktober 2025, sementara adopsi QRIS Tap di transportasi mencapai 5.618 pengguna sejak mulai diterapkan Agustus 2025.

"Ini angkanya jauh melampaui DIY yang baru mencatat 534 pengguna," ucapnya.

Lebih lanjut, Rahmat menyampaikan, ekosistem digital makin solid dengan perluasan QRIS Antarnegara atau QRIS Crossborder. Sebelumnya, QRIS Crossborder hanya mencakup Singapura, Malaysia, dan Thailand, kini semakin meluas dengan sudah adanya kerjasama dengan Jepang dan Korea Selatan.

"Sekarang sudah nambah Jepang dan Korea. China sudah duluan. Yang sudah signing Jepang dan Korea Selatan, dan China sedang di send boxing untuk nanti di-launching," ujarnya.

Dari sisi pemerintahan, Rahmat menambahkan, digitalisasi keuangan daerah juga makin matang. Indeks ETPD Jawa Tengah Semester I-2025 mencapai 96,5 persen, dengan status Pemda Digital. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved