Tribunjateng Hari ini
Tim SAR Temukan Korban Ke-11 di Lokasi Longsor Situkung Banjarnegara
Tim SAR gabungan menemukan satu jenazah dalam proses pencarian hari ke-7 korban longsor di Dusun Situkung, Banjarnegara.
Penulis: Achiar M Permana | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Tim SAR gabungan menemukan satu jenazah dalam proses pencarian hari ke-7 korban longsor di Dusun Situkung, Desa/Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Sabtu (22/11/2025).
Jenazah korban ditemukan, pada pukul 12.30, sektor B dengan kedalaman kurang lebih tiga meter.
Dengan tambahan satu korban, hingga Sabtu kemarin, jenazah korban longsor Situkung yang telah ditemukan berjumlah 11 orang.
Saat ini, masih ada 17 korban yang belum ditemukan.
Kepala Kantor SAR Semarang, Budiono mengatakan, alat berat terus dikerahkan untuk mencari 17 orang korban yang hilang.
"Tim SAR gabungan dengan menggunakan alat berat dan alat lainnya masih terus melakukan pencarian dengan semaksimal mungkin sehingga dengan harapan korban seluruhnya akan segera ditemukan," kata Budiono.
"Data seluruhnya bahwa yang ditemukan 11 orang, kemudian dalam pencarian untuk saat ini 17 orang," sambungnya.
Baca juga: Puluhan Warga Situkung Banjarnegara Bertahan di Pengungsian, Dua Korban Baru Ditemukan
Budiono menambahkan kondisi tanah yang gembur dan labil menyulitkan evakuasi dari Tim SAR gabungan.
"Untuk kendala (dalam proses pencarian—Red), tanah hingga saat ini kondisinya masih labil. Karena memang hari kemarin (Jumat lalu—Red) diguyur hujan hingga malam hari hingga Sabtu pagi masih gerimis sehingga tekstur tanah masih gembur dan rawan akan longsor susulan," tambahnya.
Dia memaparkan, hampir setiap hari terjadi longsor susulan pascahujan lebat.
"Apalagi setelah terjadi hujan yang lebat dan cukup lama itu pasti terjadi longsor susulan,” kata Budiono.
“Di wilayah terdampak banyak rekahan-rekahan. Apabila hujan lebat, rekahan-rekahan itu akan terisi air sehingga akan menambah beban berat terhadap tanah sehingga akan rawan longsor susulan," lanjutnya.
Baca juga: Operasi SAR Longsor Majenang Cilacap Ditutup, 2 Orang Belum Ditemukan
Longsor Cilacap
Sementara itu, di Kabupaten Cilacap, tim SAR gabungan terus melanjutkan pencarian korban longsor di Desa Cibeunying.
Memasuki hari ke-10, Sabtu kemarin, tim SAR gabungan fokus melakukan pencarian pada dua worksite, yakni worksite A1 dan B1.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Cilacap, Priyo Prayudha Utama mengatakan, proses pencarian dimaksimalkan dengan penguatan personel di titik-titik yang telah ditentukan.
Priyo menjelaskan, di worksite A1, tim memperbanyak personel karena proses evakuasi menggunakan alkon atau pompa air, alat ekskavasi, dan peralatan manual.
“Untuk di B1, kita fokuskan penggunaan alat berat dengan titik-titik yang sudah kita tandai,” ujar Priyo.
Pada Sabtu kemarin, pada hari pencarian ke-10, tim SAR secara resmi menutup operasi pencarian korban longsor Cibeunying.
Penutupan operasi dilakukan setelah seluruh upaya maksimal pencarian korban dinyatakan mencapai batas waktu dan tidak ditemukan lagi tanda keberadaan dua korban yang masih hilang.
“Operasi ini telah kami laksanakan selama sepuluh hari tanpa henti dan seluruh unsur telah bekerja sekuat tenaga, namun sesuai prosedur dan mempertimbangkan efektivitas pencarian, kami harus mengambil keputusan berat ini,” ujar Kepala Kantor SAR Cilacap, M Abdullah.
Ia menjelaskan bahwa standar operasi SAR pada umumnya berlangsung tujuh hari dan dapat diperpanjang jika ditemukan petunjuk kuat.
Dalam kasus longsor Cilacap, tim telah melampaui durasi tersebut demi memastikan tidak ada area yang terlewat.
Hingga operasi pencarian ditutup, dua korban longsor Cibeunying belum ditemukan.
Kedua korban yang belum ditemukan, yakni Maysarah Salsabila (14) dari Dusun Cibuyut dan Vani Hayati (12) dari Dusun Tarukahan. (Rayka Diah/Kompas.com)
| Truk Bermuatan Seng Picu Tabrakan Karambol di Tol Gayamsari, 2 Orang Tewas |
|
|---|
| Stimulus Akhir Tahun, Diskon Tiket Transportasi Nataru Berlaku mulai 21 Desember |
|
|---|
| Nilai Gaji Rp 10 Juta saat Ini Lebih Kecil dari Rp 5 Juta pada 2000, Wijayanto Sarankan Investasi |
|
|---|
| Tak Sempat Bawa Apa-apa, Korban Longsor Banjarnegara Berharap Perhatian |
|
|---|
| Kemendes Gelar Sepak Bola Antar-desa, Jateng Jadi Role Model Nasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251120_Evakuasi-korban-Longsor-Banjarnegara.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.