Berita Semarang
Lima Fakta Kasus Asusila Instruktur Fitnes di Semarang, Gunakan Video Mesum untuk Peras Korban
Berikut 5 fakta penting kasus asusila instruktur fitnes di Kabupaten Semarang.
Penulis: Nal | Editor: M Zainal Arifin
Ringkasan Berita:
- Seorang pria yang mengaku sebagai instruktur fitnes menjadi tersangka kasus asusila terhadap gadis di bawah umur di Ungaran, Kabupaten Semarang.
- Tersangka, PH (33), warga Ambarawa, Kabupaten Semarang, kini ditahan di Mapolres Semarang.
- Selain berbuat asusila, pelaku juga merekam perbuatannya, lalu memeras keluarga korban senilai ratusan juta rupiah.
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Seorang pria berinisial PH (33), warga Ambarawa yang mengaku sebagai instruktur fitnes, resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus asusila terhadap seorang gadis di bawah umur di Ungaran, Kabupaten Semarang.
Pelaku kini ditahan di Mapolres Semarang setelah keluarga korban membawanya langsung ke kantor polisi.
Kasus tersebut terungkap setelah PH tidak hanya melakukan tindakan asusila, tetapi juga merekam aksi persetubuhan dengan korban—yang masih pelajar SMA—untuk kemudian memerasnya.
Akibat pemerasan ini, keluarga korban mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Penasihat hukum keluarga korban, Zainal Abidin Petir, mengungkapkan bahwa tersangka diduga menyimpan lebih dari seratus foto dan video mesum sebagai alat ancaman.
Rekaman tersebut dihimpun selama berbulan-bulan untuk menekan dan mengintimidasi korban.
Pihak kepolisian telah menahan pelaku serta mengamankan sejumlah barang bukti elektronik yang kini diperiksa di Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah.
Polisi juga membuka peluang adanya korban lain dan meminta masyarakat yang pernah menjadi korban untuk tidak ragu melapor.
Baca juga: Instruktur Fitnes Cabuli Siswi SMA di Ungaran dan Peras Keluarga Korban
Berikut 5 fakta penting kasus asusila instruktur fitnes di Kabupaten Semarang:
Pelaku Rekam Aksi dan Gunakan Video untuk Peras Korban
PH melakukan persetubuhan dengan korban di sebuah hotel dan sengaja merekam aksi tersebut.
Setidaknya 120 foto dan video mesum berhasil dihimpun pelaku dalam periode Agustus hingga November 2025.
Materi intim itu digunakan sebagai alat pemerasan hingga korban kehilangan hampir Rp 400 juta.
Dari bukti transfer, sedikitnya Rp 50 juta telah masuk ke rekening pelaku.
Korban Masih Siswi SMA, Diduga Ada Korban Lain
Korban merupakan remaja perempuan yang masih duduk di kelas 3 SMA.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251122_AKP-Bodia-Teja-Lelana.jpg)