Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Nur Aini Guru SD Ngeluh Tiap Hari Tempuh Jarak 57 Km, Ternyata Punya Pajero, Kinerja Disorot

Seorang guru di Pasuruan Jawa Timur bernama Nur Aini viral setelah curhat dalam podcast pengacara Cak Soleh

Penulis: Msi | Editor: muslimah
Tangkap layar TikTok
GURU VIRAL: Nur Aini, guru SDN Mororejo II Tosari Kabupaten Pasuruan yang viral setelah curhat di podcast, Jumat (14/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Guru bernama Nuraini kisahnya viral setelah mengeluhkan kondisinya di video poncast Cak Soleh.
  • Namun, setelah tersebut viral, muncul fakta-fakta di baliknya.
  • Mulai dari kinerja Nur Aini selama ini hingga kondisi keluarga Nur Aini yang disebut sebagai orang berada.

 

TRIBUNJATENG.COM - Seorang guru di Pasuruan Jawa Timur bernama Nur Aini viral setelah curhat dalam podcast pengacara Cak Soleh.

Nur Aini, yang tercatat mengajar di SDN Mororejo II, Pasuruan, itu mengeluhkan jaraknya jarak antara rumah dengan tempat kerja yang mencapai 57 kilometer.

Butuh waktu sekitar dua jam untuk bisa sampai tepat waktu. 

Rumah Nur Aini berada di Kecamatan Bangil, sedangkan tempatnya mengajarnya berada di Kecamatan Tosari.

Nur Aini menjelaskan bahwa ia harus berangkat pukul 05.30 WIB. "Kalau berangkat jam setengah 6 pagi, nyampe setengah 8 lebih," ungkap Nur Aini.

Baca juga: Sebelum Dipecat dari ASN, Rasnal Dipenjara dan Mengajar Tanpa Gaji: Padahal Cuma Mau Nolong

Baca juga: Tinggal Satu Atap Bersama Dosen Untag Semarang yang Tewas di Hotel, AKBP Basuki Ditahan 20 Hari

Dia juga menambahkan bahwa untuk mencapai sekolah, ia harus menggunakan jasa ojek atau diantar suaminya.

Nur Aini berharap agar Pemerintah Daerah memberikan keadilan dengan memindahkannya ke sekolah yang lebih dekat dengan rumahnya.

Selain itu, Nur Aini mengeluhkan bahwa absensinya yang sering bolong disebabkan oleh tindakan kepala sekolah.

Namun, setelah video podcats tersebut viral, muncul fakta-fakta di baliknya.

Mulai dari kinerja Nur Aini selama ini hingga kondisi keluarga NurAini yang disebut sebagai orang berada.

Viralnya Nur Aini, akhirnya mendapat respons dari Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo.

Klarifikasi Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo

Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi

Mas Rusdi-sapaan akrab Rusdi Sutejo mewanti-wanti masyarakat agar tak terprovokasi dengan pernyataan yang kurang tepat. 

"Kepada semuanya, jangan mudah terpengaruh dengan isu-isu atau pernyataan yang disampaikan oleh yang bersangkutan atas nama Nur Aini," katanya usai menghadiri acara pemusnahan barang bukti tindak pidana umum dan tindak pidana khusus yang telah berkekuatan hukum tetap di Kantor Kejari Kabupaten Pasuruan, dikutip SURYA.CO.ID dari laman pasuruankab.go.id.

Kinerja Nur Aini Kurang Sesuai

Menurutnya, saat ini, Nur Aini tengah menjalani sidang indisipliner ASN melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pasuruan

“Sebenarnya yang bersangkutan sekarang lagi proses sidang disiplin ASN di Kabupaten Pasuruan."

"Karena dua tahun terakhir, kinerjanya dievaluasi dan hasilnya di bawah ekspektasi," ucap Mas Rusdi. 

Minta Nur Aini Legowo

Dengan telah mencuatnya kasus ini sampai viral, Mas Rusdi meminta Nur Aini legawa menghadapi konsekuensi dari apa yang telah dilakukannya. 

"Kami himbau yang bersangkutan untuk gentle lah. Semuanya ya dihadapi, karena setiap perbuatan pasti ada konsekuensinya," tegasnya. 

Nur Aini Daftar sebagai ASN SDN Mororejo II

Menurut Rusdi, Nur Aini merupakan seorang ASN yang mendaftar sendiri pada formasi CPNS guru di SDN Mororejo II.

Dengan demikian yang bersangkutan seharusnya memahami konsekuensi dan risiko penempatan, termasuk jarak rumahnya yang jauh dari lokasi sekolah.

“SDN Mororejo II memang kekurangan tenaga pengajar. Karena itu formasi CPNS ditempatkan di sana. Ini sudah menjadi konsekuensi profesinya,” jelasnya.

Ajak Cak Sholeh Bertemu

Lebih lanjut, Mas Rusdi meminta pengacara Cak Sholeh bertemu.

Cak Sholeh merupakan sosok yang memviralkan kasus Nur Aini. 

“Ayo monggo ke Kabupaten Pasuruan. Kita berdiskusi baik-baik supaya panjenengan tahu siapa sebenarnya Nur Aini ini."

"Jangan sampai kena prank seperti yang lain, termasuk teman-teman di DPRD,” ujarnya.

Pengakuan Nur Aini

Terpisah, Nur Aini menceritakan alasannya nekat membuat video podcast dengan Cak Sholeh. 

Dia bahkan juga ngotot minta pindah tempat mengajar.

Berikut penjelasannya, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Ingin Bertemu Bupati Pasuruan

Upaya untuk mencari keadilan terus dilakukan Nur Aini (38), guru asal Bangil yang viral setelah mengeluhkan jauhnya jarak tempat mengajar di SDN II Mororejo, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.

Dia berharap dapat bertemu secara langsung dengan Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, untuk menjelaskan alasan sebenarnya hingga dirinya rela podcast dengan Cak Sholeh dan menjadi viral.

"Sebenarnya saya ingin ketemu Pak Bupati untuk menyampaikan hal sebenarnya."

"Bahwa saya pengajuan perpindahan itu sudah lama, tahun 2023, ke BKPSDM namun belum ada tanggapan. Padahal sudah lengkap," kata Nur Aini, Rabu (19/11/2025).

Lingkungan Kerja Tak Sehat

Ia menyampaikan bahwa alasan pengajuan pindah mengajar ke BKPSDM itu karena kondisi kesehatan dan iklim kerja di sekolah.

Jarak sekolah dengan rumah sejauh 57 kilometer dan jika total pulang pergi jadi 114 kilometer.

"Akibat jauh itu, kini mulai berdampak pada kesehatan saya. Karena saat ini saya sedang menjalani perawatan," tuturnya.

Dia juga menjelaskan soal data kehadiran yang selama ini direkayasa oleh Kepala Sekolah SDN II Mororejo, Endro Wibowo, dan operator sekolah.

Ia menyebut, bukti presensi yang dimiliki BKPSDM diduga hasil rekayasa, bukan yang sebenarnya, dan merugikan dirinya.

"Saat saya diperiksa oleh BKPSDM, saya sudah menyertakan dan memberikan bukti yang sebenarnya."

"Namun, untuk absensi yang dipegang BKPSDM tidak berkenan mengeluarkannya," katanya.

Gaji Dipotong

Dia juga menjelaskan bahwa gaji yang diterima juga tidak utuh karena terpotong pinjaman koperasi akibat ulah kepala sekolah sehingga merugikan dirinya.

"Saya tidak merasa pinjam pada koperasi. Namun, tanda tangan saya dipalsukan oleh kepala sekolah."

"Gaji saya terpotong sebesar Rp 600.000 sekitar 5 bulan," ujar dia. 

Berharap Ada Solusi

Dengan didampingi suaminya, M Ilham Burhanudin, Nur Aini berharap ada solusi setelah viral di tengah proses pemeriksaan kedisiplinan oleh BKPSDM.

Ia hanya berharap bisa pindah mengajar dekat dengan rumahnya.

"Saya berharap ada kebijakan Pak Bupati. Sehingga saya tetap menjadi guru, dekat dengan rumah," kata dia.  

Tanggapan Cak Sholeh

Saat dikonfirmasi, Cak Sholeh mengaku iba kepada Nur Aini sehingga bersedia membuat podcast mengenai perjuangan guru tersebut.

"Waktu datang ke sini, dia (Nur Aini) meminta agar dirinya dibantu untuk memviralkan nasibnya agar dapat pindah dekat rumahnya," ujar Cak Sholeh, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Cak Sholeh juga mengungkapkan, rasa iba semakin mendalam ketika Nur Aini mengaku bahwa tanda tangannya dipalsukan oleh rekan guru lain untuk meminjam uang ke koperasi.

"Dia berharap setelah viral, ada perhatian dari dinas atau pemerintah daerah agar pindah dan mendapatkan keadilan," tambahnya.

Namun, setelah viral, Nur Aini justru menerima banyak tanggapan negatif dari netizen yang mengenalnya.

Beberapa netizen menyebutkan bahwa Nur Aini adalah orang mampu, yang memiliki mobil Pajero, pikap dan motor.

"Setelah melihat banyak komentar, ternyata yang bersangkutan memang orang yang punya dan kalau mau minta pendampingan, ya profesional mas," pungkas Cak Sholeh. (Surya)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved