Berita Jepara
Desa di Nalumsari Jepara Siapkan Paket Wisata Terintegrasi, Andalkan Gebyok Jadi Daya Tarik Utama
Pemerintah Kabupaten Jepara bersama stakeholder desa di Kecamatan Nalumsari tengah menyiapkan paket wisata
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Pemerintah Kabupaten Jepara bersama stakeholder desa di Kecamatan Nalumsari tengah menyiapkan paket wisata terintegrasi yang menghubungkan berbagai potensi lokal, mulai dari budaya, kerajinan UMKM, hingga wisata alam.
Program ini merupakan tindak lanjut dari usulan Forum Group Discussion (FGD) tahap pertama yang telah dipetakan untuk tahun 2025 hingga 2027.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Jepara selaku PIC Nalumsari, Edy Sudjatmiko, mengatakan bahwa wilayah Nalumsari memiliki kekayaan budaya dan potensi wisata yang selama ini belum terintegrasi dengan baik.
Satu di antara daya tarik terkuat yang diangkat adalah gebyok, mengingat produk unggulan tersebut banyak dihasilkan oleh pengrajin di kawasan timur Jepara.
“Selama ini wisatawan dari Semarang kalau ke Jepara pasti ke pantai. Menarik wisata ke arah timur agak sulit, sehingga kami mencari daya ungkit. Gebyok ini tidak banyak ditemui di daerah lain, dan di Nalumsari justru jadi produk kuat,” kata Edy kepada Tribunjateng, Senin (17/11/2025).
Baca juga: Kisah Pilu Pekerja Proyek Irigasi Tak Digaji Bos, Terpaksa Pulang Jalan Kaki 175 Kilometer
Melalui pendekatan itu, pihaknya merancang paket wisata tematik yang menghubungkan Tunggul Padean hingga Sereni.
Di sepanjang jalur tersebut, wisatawan nantinya bisa menikmati beragam aktivitas, mulai dari melihat proses pembuatan gebyok, mencicipi susu kambing etawa, mengenal kluwok, hingga menikmati suasana pedesaan layaknya konsep wisata terpadu di Magelang.
“Wisata sebenarnya sudah ada, tapi masih berjalan secara parsial. Dengan integrasi ini semua bisa saling mendukung, mulai dari UMKM, wisata, hingga masyarakat,” ujarnya.
Edy menambahkan, program ini tidak membutuhkan anggaran besar.
Pendanaan dilakukan secara kolaboratif melalui dana desa, APBD, serta dukungan Koperasi Merah Putih.
“Anggaran hanya satu untuk tempat wisata bis atau jeep sebesar Rp70 juta dari desa, ditambah dukungan Koperasi Merah Putih sekitar Rp250 juta, serta bantuan desa sebesar Rp270 juta,” jelasnya.
Bupati Jepara Witiarso Utomo mengapresiasi langkah integrasi potensi desa tersebut.
Ia menilai infrastruktur di wilayah itu sudah cukup mendukung pengembangan wisata terpadu.
“Untuk infrastruktur sudah lumayan bagus. Jalan yang baik tentu sangat mendukung tumbuhnya wisata,” kata Bupati.
Pemerintah berharap paket wisata terintegrasi Nalumsari ini bukan hanya menarik wisatawan baru ke Jepara, tetapi juga mampu menghidupkan perekonomian masyarakat di kawasan timur kabupaten.
Program tersebut ditargetkan mulai berjalan bertahap pada 2025 hingga 2027. (Ito)
| Ini 8 Sasaran Pelanggaran Ops Zebra Candi 2025 di Jepara, Digelar 17 - 30 November 2025 |
|
|---|
| Air Mata Haru Dua Lansia Kedung Jepara Bantuan Terima Kursi Roda. |
|
|---|
| Menteri Kebudayaan Apresiasi Transformasi Rumah Dinas Bupati Jepara Menjadi Museum Kartini |
|
|---|
| BKD Jepara Umumkan 29 Peserta Lolos Seleksi Terbuka 8 Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama |
|
|---|
| Perjuangan MAP Remaja Penderita Tumor Otak, Baznas Jepara Salurkan Bantuan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251117_Edy-Sudjatmiko.jpg)