Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

LGNOTA Jepara Targetkan Tekan Angka Anak Putus Sekolah, Dorong Gerakan “Satu ASN Satu Anak Asuh”

LGNOTA menegaskan satu hal, masih banyak anak berisiko putus sekolah di Jepara.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUN JATENG/Pemkab Jepara
PENGUKUHAN - Pengukuhan Pengurus Lembaga Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (LGNOTA) Kabupaten Jepara periode 2025–2030 di Pendopo Kartini. (Dok. Pemkab Jepara) 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Pengukuhan Pengurus Lembaga Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (LGNOTA) Kabupaten Jepara periode 2025–2030 di Pendopo Kartini menjadi momentum untuk memperkuat perlindungan pendidikan bagi anak-anak rentan di Jepara.

Pengukuhan dilakukan oleh Wakil Bupati Jepara, Muhammad Ibnu Hajar.

Dalam kegiatan itu, LGNOTA menegaskan satu hal, masih banyak anak berisiko putus sekolah di Jepara, dan gerak cepat lintas sektor dibutuhkan untuk menyelamatkan mereka.

Baca juga: Jepara Bersinar di BK Porprov: Pecahkan Rekor dan Loloskan Lima Atlet ke Porprov 2026

Ketua LGNOTA Jepara, Maftuhatin, menyampaikan bahwa lembaganya bukan hanya menyalurkan bantuan, tetapi memastikan anak dari keluarga kurang mampu termasuk anak pesisir, anak berkebutuhan khusus, hingga mereka yang belum tersentuh program sosial tetap bersekolah.

“Masih ada anak yang terancam putus sekolah di Jepara. Kami memperkuat FKKOTA di 16 kecamatan dan memperluas kemitraan agar pendampingan lebih tepat sasaran,” kata Maftuhatin dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjateng, Selasa (25/11/2025).

Ia juga mendorong gerakan sosial seperti satu ASN satu anak asuh, satu guru satu anak asuh, dan satu dokter satu anak asuh sebagai upaya meningkatkan partisipasi masyarakat.

Ketua Umum LGNOTA Jawa Tengah, Zaimatun Ali Mufiz, menekankan bahwa tantangan utama lembaga sosial saat ini adalah menjaga kepercayaan publik.

Karena itu, transparansi pengelolaan dana orang tua asuh mutlak dilakukan.

“Kelola dana bantuannya secara transparan dan akuntabel agar kepercayaan masyarakat tetap terjaga,” pesannya.

Ia juga menilai, kerja sama dengan dinas pendidikan, lembaga sosial, hingga Baznas menjadi penting agar program tidak terputus di tengah jalan.

Wakil Bupati Jepara Muhammad Ibnu Hajar menyampaikan bahwa masih terdapat anak tidak sekolah atau putus sekolah di sejumlah wilayah. 

Menurutnya, LGNOTA memiliki ruang kontribusi besar untuk membantu pemerintah menekan angka tersebut.

“Kami ingin kerja sama ini tidak berhenti pada satu lembaga saja. Semua elemen masyarakat harus bergerak bersama mengurangi anak tidak sekolah,” tegasnya.

Ia juga menyinggung pentingnya sinergi dalam upaya penanganan anak yang belum terfasilitasi melalui program sekolah rakyat yang sedang digarap Pemkab Jepara.

Kepengurusan baru LGNOTA Jepara dipimpin Maftuhatin dengan wakil ketua Nur Osel Kahisha Putri, serta dukungan tiga bidang, di antaranya, Penggalangan Orang Tua Asuh dan Penyaluran Bantuan, Organisasi Program dan Data, dan Hubungan Masyarakat.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved